Suara.com - Penyakit jantung dikenal sebagai penyakit tidak menular paling mematikan di dunia.
Salah satu masalah jantung adalah gangguan irama jantung atau disebut juga aritmia, yang umumnya ditandai gejala berdebar, pusing, ingin pingsan, lemas, dan sesak napas.
Tapi tidak sedikit juga penderitanya yang tidak mengalami gejala apapun saat masih bergejala ringan.
Maka sebagai deteksi dini, tindakan medical check up (MCU) adalah keharusan, ditambah pemeriksaan lanjutan.
"Siapa saja bisa berisiko terkena penyakit aritmia jantung ini, terutama pada mereka yang rentan dan sensitif terhadap zat yang terkandung dalam obat untuk mengobati batuk dan pilek, penderita hipertensi lama yang tidak terkontrol, orang pasca serangan jantung, dan penderita kelainan katup jantung," ujar Dokter Spesialis Jantung RS Premier Bintaro, dr. Febtusia Puspitasari SpJP, FIHA, melalui siaran pers Sequis Q Infinite MedCare Rider, Selasa (29/9/2020.
Berikut beberapa pemeriksaan jantung penunjang yang diperlukan:
- Elektrokardiografi, yaitu tindakan merekam listrik jantung untuk mendeteksi kelainan irama.
- Holter monitoring, yaitu perekaman listrik jantung terus menerus selama 24 jam atau lebih untuk mendeteksi aritmia.
- Ekokardiografi, yaitu pemeriksaan ultrasonografi (USG) jantung untuk mengetahui kelainan struktur dan fungsi katup dan otot jantung serta mengukur kekuatan pompa jantung.
- Treadmill test atau exercise stres test yaitu uji latih jantung untuk menilai cukup atau tidaknya suplai darah dan oksigen ke otot jantung oleh arteri koroner serta menilai adakah kelainan irama jantung dan peningkatan tekanan darah yang terlampau cepat.
- CT scan jantung, bertujuan untuk mendeteksi adanya penumpukan kalsium di arteri koroner serta menilai letak dan beratnya sumbatan di arteri koroner akibat plak aterosklerosis.
- MRI jantung juga bisa dilakukan untuk mengevaluasi struktur anatomi, ukuran ruang-ruang jantung, fungsi pergerakan, inflamasi atau peradangan pada otot jantung, pola aliran darah, pola dan distribusi jaringan parut/scar pada otot jantung.
- Kateterisasi jantung adalah pemeriksaan invasif untuk melihat letak penyempitan arteri jantung dan beratnya sumbatan pada arteri jantung dengan memasukan selang kecil (kateter) ke pembuluh darah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek