Suara.com - Pada penyakit pernapasan seperti Covid-19, para peneliti telah memperingatkan bahwa berbincang biasa dapat menciptakan pertukaran aliran liur.
Mereka menyebut bahwa percakapan biasa bisa mengeluarkan tetesan liur mirip jet berbentuk kerucut dengan cepat.
"Orang harus menyadari bahwa mereka memiliki pengaruh di sekitar mereka," kata Howard Stone, Profesor Teknik Mesin dan Dirgantara di Universitas Princeton, Donald R. Dixon '69 dan Elizabeth W. Dixon.
"Ini (sebaran tetesan liur) bukan hanya berada di sekitar kepala Anda, tapi menyebar pada skala meter," imbuhnya.
Meskipun para ilmuwan belum sepenuhnya mengidentifikasi mekanisme penularan Covid-19, penelitian saat ini menunjukkan bahwa orang tanpa gejala dapat menulari orang lain melalui tetesan kecil yang tercipta saat mereka berbicara, bernyanyi, atau tertawa.
Stone dan rekan penelitinya, Manouk Abkarian dari Universitas Montpellier di Prancis mempelajari seberapa luas dan cepat materi air liur yang dihembuskan dari berbicara biasa di ruang tertutup.
Penelitian mereka telah diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences. Pada studi ini, para peneliti menyimpulkan bahwa untuk aktivitas di dalam rungan, percakapan normal dapat menyebarkan materi yang dihembuskan setidaknya sejauh pedoman jarak sosial yakni 1 meter hingga 2 meter.
Penelitian ini dikhususkan pada aliran partikel di ruang tanpa ventilasi yang baik.
Stone dan Abkarian menekankan bahwa mereka bukan ahli kesehatan masyarakat dan tidak membuat rekomendasi medis. Namun, mereka mengatakan pejabat kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan gerakan aerodinamis atau partikel aerosol yang dihasilkan oleh ucapan sebagai faktor penting penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Meninggal karena Covid-19, Wali Kota Ini Malah Dinyatakan Menang Pilkada
"Ini jelas menyoroti pentingnya ventilasi, apalagi jika Anda memiliki percakapan yang panjang," imbuhnya.
Para peneliti juga mengatakan bahwa masker memang tidak sepenuhnya menghalangi aliran aerosol, namun memainkan peran penting dalam menghalangi aliran udara dari pembicara. Masker juga mencegah perpindahan cepat tetesan pada jarak lebih dari 30 cm.
"Masker benar-benar memotong aliran ini secara drastis, masker memainkan peran besar dan memotong kemungkinan penularan," kata Stone.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya