Suara.com - Indonesia lakukan impor obat untuk pasien Covid-19, Remdesivir, dari India. Obat itu nantinya akan diberikan kepada pasien dengan kondisi berat.
Dokter spesialis paru dr. Erlina Burhan M.Sc., menjelaskan bahwa obat remdesivir berfungsi untuk menghambat proses replikasi virus corona di dalam tubuh. Virus yang masuk ke dalam tubuh akan menempel di reseptor sel yang disebut ACE, banyak ditemukan di saluran napas juga organ lain. Menurut Erlina, remdesivir akan bekerja saat virus berikatan dengan ACE dan masuk ke sel jaringan paru untuk memperbanyak diri.
"Beberapa tahun lalu, remdesivir sangat berhasil untuk pasien ebola dan di beberapa negara diuji coba dengan hasil sangat baik. Cara kerjanya dengan menghambat replikasi virus, sehingga tidak terjadi keparahan. Obat diberikan melalui infus 250 miligram, hari berikutnya, bisa sampai 5-10 hari, dengan dosis 100 miligram. Diinfuskan dengan nacl 0,9 persen," papar dokter Erlina dalam webinar peluncuran obat Remdesifir, Kamis (1/10/2020).
Obat tersebut diproduksi oleh PT Amarox Global Pharma di India dan bekerja sama dengan PT Kalbe Farma Tbk untuk proses distribusi. Untuk proses awal, Remdesifir akan diuji coba terhadap 25 pasien Covid-19 di RSUP Persahabatan, Jakarta.
Erlina menyampaikan, kriteria pasien yang akan diuji coba harus berusia 18 tahun ke atas. Kemudian positif terkonfirmasi Covid-19 dan dalam kondisi berat, ditunjukan dengan saturasi oksigen di bawah 94 persen juga menggunakan ventilator mekanik. "Keluarga harus bersedia menandatangani persetujuan pasien mengikuti penelitian," jelas Erlina.
Namun obat itu tidak bisa diberikan kepada pasien yang memiliki riwayat alergi tertentu, juga memiliki kelainan pada liver dan ginjal, lanjut Erlina. Sebab, remdesivir memiliki efek samping yang tidak baik terhadap liver dan ginjal.
Sementara itu, Country Manager PT Amarox Global Pharma Sandeep Sur menyampaikan bahwa obat itu juga sudah digunakan di India dan terjual sebanyak 1 juta lebih produk obat. Terkait harga, Sandeep menyampaikan bahwa obat dijual dalam bentuk per dosis.
"Harga saat ini sekitar Rp 3 juta. Sebelumnya ini sangat tergantung dengan volume (obat), kalau meningkat, harga bisa ditinjau kembali. Semua sudah di-approve oleh BPOM," ujarnya.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan bahwa suplai obat yang diimpor dari India tidak dibatasi, sehingga akan disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia dan mulai dipasarkan hari ini. Ia menambahkan, obat akan didistribusikan langsung ke rumah sakit.
Baca Juga: Diklaim Bisa Tangkal Covid-19, Apakah Suplemen RHT Timbulkan Efek Samping?
"Otorisasi penggunaan darurat. Semua penanganannya akan langsung ke rumah sakit, jadi tidak bisa ke apotik. Ini yang harus kami yakinkan agar pemanfaatannya dengan tepat kepada pasien langsung di rumah sakit," ucap Vidjongtius.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek