Suara.com - Serangan jantung adalah keadaan darurat medis serius yang membutuhkan perhatian segera dari dokter. Seorang bisa berisiko terkena serangan jantung yang mematikan - atau infark miokard - jika Anda mengembangkan sejumlah gejala yang mungkin mudah disalahartikan sebagai hal lain, hal itu diklaim.
Dilansir dari Express UK, Serangan jantung disebabkan oleh kurangnya darah yang mencapai jantung.
Tanpa cukup darah, jantung bisa menjadi rusak parah - dan bahkan bisa mengancam nyawa.
Serangan jantung juga bisa menjadi gejala penyakit jantung koroner, di mana timbunan lemak menumpuk di arteri, yang membatasi jumlah darah yang mencapai jantung.
Anda bisa berisiko terkena penyakit jantung - dan karena itu serangan jantung - jika Anda mengembangkan sejumlah tanda kunci.
Perempuan cenderung mengembangkan beberapa gejala berbeda pada pria, menurut situs medis Healthline.
Umumnya gejala-gejala ini mungkin mudah disalahartikan sebagai sesuatu yang tidak terlalu serius, tetapi sebenarnya bisa disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Pusing yang terus-menerus, nyeri rahang yang tidak dapat dijelaskan, dan perasaan pusing semua bisa disebabkan oleh kondisi tersebut.
Meskipun gejala Anda tidak mungkin terkait dengan penyakit jantung, Anda tetap harus berbicara dengan dokter jika Anda khawatir.
Baca Juga: Menstruasi Tidak Teratur Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Kok Bisa?
"Jika Anda sangat lelah atau sulit bernapas setelah melakukan aktivitas ringan, Anda mungkin memiliki gejala penyakit jantung," katanya. Gejala ini biasanya mereda dengan istirahat.
"Perempuan seringkali mengalami gejala yang berbeda dengan pria.
Misalnya, perempuan mungkin mengalami mual, muntah, sakit punggung, sakit rahang, keringat dingin, pucat, pusing, sesak napas, kepala terasa ringan, [dan] pingsan.
"perempuan mungkin tidak mengenali gejala penyakit jantung. Ini karena gejala mereka juga bisa terjadi dengan penyakit lain."
Tetapi hanya karena Anda mengalami pusing, itu tidak berarti Anda mengalami serangan jantung.
Merasa pusing sangat umum terjadi, dan terkadang merasa tidak seimbang adalah hal yang wajar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!