Suara.com - Masih terus meningkatnya kasus virus corona menimbulkan kekhawatiran sendiri di kalangan masyarakat. Terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil.
Ada anggapan bahwa virus tersebut bisa menular dari ibu pada anaknya. Tapi benarkah hal itu?
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah, dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc mengatakan Covid-19 ini merupakan jenis virus baru, hingga masih banyak yang perlu dipelajari.
Namun, ia memastikan saat ini, tidak ada bukti bahwa Covid-19 bisa meningkatkan resiko keguguran pada janin dan penularan virus ini dari ibu hamil kepada bayi.
“Ibu gak usah khawatir belum ada virus Covid-19 menurunkan ke janin anak dan membuat resiko keguguran. Tensi tertular nya kecil bahkan tak mungkin,” ujar dr Yassin dalam keterangannya secara virtual, Rabu (7/10/2020).
Agar kondisi tetap sehat, sebaiknya ibu hamil juga memeriksa kondisi kehamilannya secara rutin. Disarankan agar ibu hamil dapat mencari rumah sakit yang memberikan fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi protokol secara ketat.
“Prosedurya lainnya ibu hamil juga akan dilakukan tes Swab atau PCR, dan itu juga biasanya bervariasi antara 2 minggu menjelang kelahiran, serta ibu hamil diharapkan untuk tetap selalu berada di rumah,” jelasnya.
Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui status keadaan pasien itu sendiri, melindungi pasien lain yang sedang dirawat, serta melindungi orang lain di rumah sakit. Hal itu untuk mencegah rumah sakit yang bersangkutan menjadi episentrum Covid-19 yang baru.
Dia juga menyarankan agar para ibu hamil juga mencari lebih banyak informasi mengenai kehamilan dan persalinan di masa Covid-19 ini. Pastikan informasi-informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang terpercaya dan dapat dikonfirmasi ke dokter kandungan.
Baca Juga: WHO: Vaksin Covid-19 Mungkin Siap Akhir Tahun
Lebih lanjut, dr. Yassin menambahkan secara prinsip, bila ada ibu yang positif Covid-19 saat dalam persalinan, maka proses kelahirannya akan dilakukan secara operasi caesar, dan itu para dokter turut melakukan penanganannya dengan mengikuti protokol kesehatan.
“Tatkala ternyata ibu hamil positif persalinannya pemilihan caesar yang diambil. Kemudian, si anak akan langsung dipisahkan dan dilakukan isolasi dan test. Sementara, anak juga akan tetap mendapatkan ASI perah dari ibunya,” bebernya.
Dia mengingatkan bahwa kehamilan saat pandemi memang memiliki tantangan dan masalah. Apalagi kehamilan dengan Covid-19. Artinya, setiap ibu hamil diminta untuk menjaga kehamilannya, makan makanan bernutrisi, berpikir positif dan selalu berkonsultasi dengan dokter yang merawat sejak masa kehamilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!