Suara.com - Beberapa bulan setelah pandemi virus corona terjadi, pakar kesehatan mengimbau kepada semua masyarakat untuk memakai masker demi mencegah penularan Covid-19.
Seiring waktu, perlindungan dilipatgandakan dengan adanya face shield atau pelindung wajah. Dan banyak orang yang mulai menggunakannya, di samping pemakaian masker.
Tetapi, dibandingkan masker, apakah face shiled terbukti lebih aman?
Face shield vs Masker
Hingga kini, sebagian besar ahli kesehatan, termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS merekomendasikan pemakaian masker untuk melindungi sebagian wajah.
Sebab, seperti dilansir dari Shape, tidak banyak bukti bahwa pelindung wajah atau face shield sama efektifnya dalam menghalangi penyebaran droplet atau tetesan pernapasan yang dikeluarkan seseorang saat bersin, batuk, dan berbicara.
Dalam satu studi yang terbit dalam Physics of Fluids, peneliti menemukan pelindung wajah awalnya memang dapat menghalangi aerosol. Namun pada akhirnya tetesan kecil tersebut menyebar seiring waktu, meski ada penurunan konsentrasi tetesan.
"Pelindung wajah akan menghalangi tetesan yang lebih besar agar tidak menyebar. Tetapi itu tidak efektif untuk menahan penyebaran tetesan aerosol, yang berukuran sangat kecil, atau kira-kira 10 mikrometer," jelas penulis studi Manhar Dhanak, Ph.D. dan Siddhartha Verma, Ph.D.
Menurut pembaruan terbaru dari CDC, virus corona sebagian besar menyebar melalui pertukaran tetesan pernapasan selama kontak dekat.
Baca Juga: Niat Bagikan Masker di Demo UU Cipta Kerja, Awkarin Batal Ikut karena Ini
Tetapi terkadang bisa melalui transmisi udara (ketika tetesan dan partikel yang lebih kecil bertahan di udara cukup lama untuk menginfeksi seseorang).
Inilah sebabnya CDC merekomendasikan agar setiap orang memakai masker di tempat umum.
Namun, penulis studi melanjutkan bahwa mungkin ada beberapa manfaat dari pemakaian masker dan pelindung wajah sekaligus.
"Jika orang memilih menggunakan kombinasi pelindung wajah dan masker, tidak ada salahnya melakukannya. Tapi minimal, memakai masker yang bagus adalah perlindungan paling efektif sekarang," ujar Dhanak dan Verma.
Studi baru lainnya yang dilakukan di Jepang menambahkan temuan serupa pada perbandingan pelindung wajah dan masker.
Peneliti menemukan pelindung wajah tampaknya gagal menghalangi hampir semua partikel yang berukuran lebih kecil dari lima mikrometer.
Jadi, partikel mikroskopis yang bergerak di sekitar sisi pelindung wajah masih berpotensi menginfeksi seseorang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025