Suara.com - Mencuci tangan sampai bersih selama 20 detik merupakan sebuah keharusan guna terhindar dari virus corona penyebab sakit Covid-19.
Semakin mengerikan ketika studi terbaru di Jepang menemukan bahwa virus corona jenis baru ini bisa bertahan lebih lama di kulit manusia daripada virus flu pada umumnya.
Penelitian tersebut mengungkap jika SARS CoV 2 bisa tetap hidup di kulit manusia selama sembilan jam. Sementara strain virus influenza A (IAV) hanya bisa hidup di kulit manusia selama dua jam.
Untungnya kedua jenis virus ini bisa dinonaktifkan dengan cara cuci tangan pakai sabun sebersih mungkin.
"Studi ini ini menunjukkan bahwa SARS CoV 2 mungkin mengalami risiko tertular lebih tinggi dibanding IAV (virus influenza), alasannya karena virus corona lebih stabil di kulit manusia," ujar peneliti dalam makalah mereka, mengutip Live Science ditulis Jumat (9/10/2020).
Penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Clinical Infectious Diseases pada 3 Oktober lalu ini, mendukung hipotesis jika menjaga kebersihan tangan sangat penting untuk mencegah penyebaran SARS CoV 2 penyebab Covid-19.
Selain bertahan di kulit, para peneliti AS sudah lebih dulu telah meneliti bagaimana virus corona atau SARS CoV 2 bisa bertahan di permukaan tembaga selama empat jam, di kertas karton hingga 24 jam, dan di plastik dan baja bertahan lebih lama.
Sayangnya, untuk mencaritahu berapa lama virus bertahan di kulit manusia cukup rumit dan sulit dilakukan.
Sehingga untuk studi ini, peneliti Kyoto Prefectural University of Medicine Jepang memanfaatkan model sampel kulit manusia dari jenazah yang telah diotopsi.
Baca Juga: Lawan Covid-19, Tingkatkan Imun Tubuh dengan Minum Jamu
Sampel kulit digunakan satu hari setelah kematian, agar fungsinya sama seperti manusia hidup dengan cara pencangkokan kulit.
Selain bertahan di kulit selama sembilan jam, fakta lainnya terungkap bahwa saat virus bercampur dengan lendir atau droplet yang dilepaskan melalui bersin dan batuk, maka SARS CoV 2 bisa bertahan lebih lama, yakni 11 jam.
Sedangkan saat diberikan hand sanitizer dengan kandungan 80 persen etanol, baik virus flu maupun corona bisa dinonaktifkan di kulit dalam waktu 15 detik.
Sayangnya, pada penelitian ini peneliti tidak mempertimbangkan dosis infeksi virus SARS CoV 2, atau berapa jumlah partikel virus yang diperlukan untuk menginfeksi orang lain melalui kulit yang terpapar SARS CoV 2.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa