Suara.com - Demam menjadi gejala khas dari penyakit tifoid. Namun, ditengah pandemi virus corona banyak orang khawatir karena demam tifoid atau tifus seringkali mirip dengan penyakit Covid-19.
Namun, sebenarnya ada perbedaan gejala tifoid atau tifus dengan demam akibat infeksi virus. Gjala tifoid umumnya muncul secara bertahap.
Dokter spesialis anak dr. Tisa Rori Sp.A mengatakan bahwa khasnya dari demam tifoid suhu tubuh akan meninggi saat sore dan malam hari.
"Demam tifoid awal tidak tinggi. Namun lanjut terus dalam seminggu, polanya sore dan malam hari terjadi peningkatan puncak suhu. Mulai 38 (derajat) naik 38,5 kemudian 39," kata Tisa dalam siaran langsung Instagram RS Mitra Keluarga, Jumat (16/10/2020).
Menurut Tisa, demam tifoid selalu tidak stabil meskipun telah minum obat penurun panas. Kondisi itu yang membedakan tifoid dengan demam akibat infeksi virus.
"Kalau demam lain langsung tinggi pada satu, dua hari. Kalau ini polanya memanjang. Kalau demam virus cenderung langsung demam tinggi," ucapnya.
Menurut Tisa, tidak ada larangan makanan apa pun untuk pasien tifoid. Hanya saja disarankan untuk memberi makanan lunak kepada pasien agar mudah dicerna. Sebab bakteri salmonella yang jadi penyebab tifoid seringkali menyerang saluran cerna.
"Sebenarnya semua makanan baik terutama protein. Gak ada pantangan tertentu. Kecuali kalau ada komplikasi misal pendarahan di usus tentu ada diet tertentu. Tapi kalau kasus ringan kasih saja semua," jelasnya.
Baca Juga: Orangtua Harus Tahu, Fakta dan Mitos Seputar Kejang Demam Pada Anak
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja