Suara.com - Tulang termasuk organ tubuh yang sangat penting untuk dijaga kesehatannya. Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono mengatakan bahwa 99 persen kandungan dalam tulang berupa kalsium.
Oleh sebab itu, jika tubuh kekurangan kalsium maka berisiko berkurangnya kepadatan tulang (osteopenia) bahkan seiring waktu berakibat pengeroposan tulang atau osteoporosis.
Menurut Saptawati, osteoporosis bisa dialami oleh semua kelompok usia, etnik, juga gender.
"Usia muda bisa terkena osteoporosis akibat kondisi medis semisal rheumatoid arthritis, malabsorbsi, konsumsi obat yang menyebabkan hilangnya massa tulang," jelasnya dalam webinar Eugenia, Kamis (22/10/2020).
Ia menambahkan bahwa pengeroposan tulang memang kondisi normal yang terjadi akibat pertambahan usia. Terlebih, kepadatan tulang juga akan berkurang 0,5 persen per tahun sejak usia 40 tahun ke atas.
Meski begitu ia mengatakan, pencegahan osteoporosis yang semakin parah saat usia lanjut bisa dicegah dengan melakukan 3S.
1. Saatnya mulai dari dini
Dokter Saptawati menjelaskan bahwa sejak masih dalam kandungan, anak harus mendapat cukup kalsium yang didapat dari ibu. Nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi kepadatan tulang bayi sampai saat dewasa. Saat lahir dan masa anak akan terjadi pertumbuhan pesat yang sangat melibatkan tulang.
"Sehingga kebutuhan kalsium sangat penting. Saat usia akhir pubertas, 18-19 tahun, menjadi fase puncak penulangan mencapai 95 persen. Akan terus berlanjut dan berhenti saat usia 30 tahun," jelasnya.
Baca Juga: Dapat Diidap Usia Muda, Ini Dua Faktor Risiko Osteoporosis
Kemudian, mulai usia 40 tahun massa tulang akan berkurang setiap tahun. Karenanya, Saptawati mengingatkan untuk menabung kalsium sejak usia muda.
2. Sediakan nutrisi seimbang dan terapkan pola hidup sehat
Tulang memiliki tekstur yang keras. Namun tulang juga termasuk jaringan hidup yang bersifat dinamis, lanjutnya. Menurut Saptawati, walaupun setelah usia 30 tahun fase penulangan telah selesai, tubuh masih mampu memperbaiki dirinya sendiri jika tulang bermasalah.
Asalkan bahan nutrisi yang dibutuhkan tulang tercukupi. Ia mengatakan bahwa untuk kesehatan tulang sebaiknya fokus pada kalsium dan sumber vitamin D. Meski begitu, asupan nutrisi seimbang ditambah dengan aktivitas fisik terpenting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
3. Suplemen
Kalsium dan vitamin D memang bisa didapatkan dari sumber makanan. Bahkan vitamin D bisa dari sinar matahari. Tetapi dalam praktiknya, kebanyakan orang tidak bisa memastikan apakah asupannya telah mencukupi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama