Suara.com - Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus virus Corona Covid-19 terbanyak di dunia. Bahkan, jumlah kasus baru meningkat pesat dalam seminggu terakhir.
Dilansir ANTARA dari Reuers, Illinois, yang menjadi zona merah dalam beberapa pekan terakhir, melaporkan lebih dari 31.000 kasus baru dalam tujuh hari terakhir. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan dengan di negara-negara bagian lain, kecuali Texas.
Guna membendung lonjakan tersebut, Gubernur Illinois J.B. Pritzker memberlakukan putaran baru pembatasan di enam dari 11 wilayah.
Makan dalam ruangan di bar dan restoran akan dihentikan sementara pada Rabu dan pertemuan akan dibatasi untuk maksimal 25 orang. Daerah-daerah yang terkena pemberlakuan itu termasuk beberapa di pinggiran Chicago.
Sejumlah negara bagian lain telah menarik rencana untuk membuka kembali ekonomi demi mengekang penyebaran virus, pada saat suhu lebih dingin melanda sebagian besar negeri.
Gubernur Idaho Brad Little pada Senin (26/10) mengumumkan pertemuan dalam ruangan hanya boleh dihadiri maksimal 50 orang. Jumlah orang yang hadir pada pertemuan di luar ruangan juga akan dibatasi menjadi 25 persen dari kapasitas penuh.
Para pakar kesehatan meyakini bahwa kasus penularan virus melonjak akibat pertemuan sosial secara pribadi, suhu yang lebih dingin sehingga mendorong orang berada di dalam ruangan, serta kelelahan warga atas tindakan pencegahan COVID-19.
Di luar kawasan Midwest, Kota El Paso di Texas juga menghadapi lonjakan kasus yang membebani rumah sakit setempat.
Otoritas setempat mendirikan sebuah fasilitas perawatan alternatif untuk membantu meringankan pusat medis.
Baca Juga: Studi Inggris: Antibodi Covid-19 Turun Dalam 3 Bulan, Ada Risiko Reinfeksi
"Kami menangani semua jenis pasien. Secara historis, usia mereka di atas 65, mereka dengan beberapa penyakit penyerta. Tapi ada juga yang berusia 20 tahunan. Ada yang berusia 30 tahunan, 40 tahunan," kata Dr. Ogechika Alozie, spesialis penyakit menular di El Paso, kepada Reuters.
"Memang ada rasa lelah, tapi sekali lagi, kami bekerja keras dan merawat pasien," ia menambahkan.
Presiden AS Donald Trump, yang menghadapi pertarungan sulit untuk terpilih kembali pada 3 November, kembali mengecam laporan bahwa kasus virus corona sedang melonjak.
Ia lagi-lagi menegaskan pernyataannya yang tidak benar bahwa negara yang dipimpinnya sedang menjalani perubahan positif dalam pertempuran melawan corona. Virus itu di Amerika Serikat telah membunuh lebih dari 225.800 orang.
Pennsylvania, negara bagian yang menjadi 'medan pertempuran' panas dalam pemilihan presiden pekan depan, pada Selasa melaporkan rekor baru COVID-19, menurut departemen kesehatan negara bagian.
Berita Terkait
-
Rupiah Tumbang Dihantam Sentimen Global dan Lokal
-
Donald Trump Ancam Pindahkan Venue Piala Dunia 2026, Ini Penyebabnya
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Bantai Italia, Amerika Serikat Lolos ke Perempatfinal Piala Dunia U-20 2025
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota