Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan kekebalan terhadap virus corona dapat turun selama beberapa bulan. Hal ini diketahui dari hasil tes darah lebih dari 365 ribu orang di Inggris dari akhir Juni hingga September.
Tes darah ini merupakan bagian dari studi Real-time Assessment of Community Transmission (REACT) Imperial College London, yang hasilnya terbit pada Rabu (28/10/2020), namun belum peer-review.
Tes darah ini dilakukan untuk menguji antibodi virus corona. Hasilnya mengungkapkan penurunan dari hampir enam persen menjadi 4,4 persen selama rentang tiga bulan, yang artinya jumlah orang yang memiliki antibodi berkurang 26,5 persen.
Jika seseorang dites positif antibodi, itu berarti mereka pernah terinfeksi, lapor Fox News.
"Studi kami menunjukkan, seiring waktu ada penurunan proporsi orang positif antibodi virus corona. Masih belum jelas tingkat apa yang disediakan oleh antibodi kekebalan, atau untuk berapa lama kekebalan ini bertahan," kata Paul Elliott, penulis studi dan profesor di Imperial College London.
Studi ini menguji antibodi IgG, antibodi yang dapat dideteksi. Ketika virus menyerang, pertama tubuh akan memproduksi antibodi IgM, yang mengindikasikan infeksi aktif atau baru. Kemudian, tubuh mengembangkan IgG.
Penurunan terbesar dalam prevalensi antibodi terjadi pada kelompok usia tertua, yaitu 75 tahun ke atas (39 persen). Sedangkan kelompok usia muda mengalami penurunan paling sedikit, yaitu 15 persen.
Berdasarkan pers rilis universitas, temuan ini menunjukkan kemungkinan penurunan kekebalan dalam populasi dan peningkatan risiko infeksi ulang karena antibodi yang terdeteksi menurun.
Baca Juga: Minta Izin WHO, Rusia Ingin Vaksin Covid-19 Sputnik V Dapat Izin Darurat
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online