Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) punya standar khusus dalam memberikan izin edar dan penggunaan terhadap obat dan vaksin.
Pelaksana tugas Deputi Pengawasan Obat, NAPZA BPOM Dra. Togi J. Hustadjulu menyampaikan, standar yang sama pula akan digunakan dalam memberikan izin untuk vaksin Covid-19.
"BPOM memiliki standar dalam pemberian izin terhadap obat dan vaksin. Yaitu harus melalui proses uji klinis untuk pembuktian khasiat dan keamanannya. Serta pemenuhan mutu produk melalui hasil evaluasi persyaratan mutu dan pemastian atau pembuatan produksi sesuai cara pembuatan obat yang baik," tuturnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/10/2020).
Setelah proses evaluasi dilalui dan dianggap memenuhi syarat dari aspek keamanan khasiat dan mutu, barulah BPOM akan memberikan izin penggunaan.
Pada vaksin Covid-19, izin bisa berupa emergency use autorisation atau izin edar.
Togi menambahkan bahwa izin penggunaan darurat itu akan diberikan kepada industri farmasi yang memproduksi vaksin tersebut. Juga sekaligus bertanggungjawab terhadap mutu vaksin.
"Mulai dari bahan baku pembuatan, pelulusan batch vaksin hingga peredaran dan penggunaan. Pengawalan mutu vaksin oleh BPOM dilakukan dengan inspeksi cara penggunaan yang baik dan melakukan pengujian di lab untuk proses pelulusan batch untuk setiap batch produksi vaksin sebelum didistribusikan," jelas Togi.
Selain itu, industri farmasi juga wajib melakukan studi kembali terhadal vaksin yang sedang dalam penelitian uji klinis untuk memastikan efektifitas dan kemanannya. Togi menegaskan, segala efek samping yang terjadi dalam penggunaan vaksin harus dilaporkan ke BPOM oleh industri farmasi.
BPOM sendiri akan memantau rantai distribusi vaksin yang diedarkan ke masyarakat. Sebab, menurut Togi, vaksin membutuhkan kondisi penyimpanan khusus, umumnya pada suhu 2-8 derajat.
Baca Juga: Penelitian Awal Vaksin Sinovac Dilakukan di Luar Negeri, Ini Kata BPOM
"Sehingga management rantai dingin menjadi krusial dilakukan untuk menjaga mutu vaksin. Distribusi vaksin yang tidak sesuai dengan suhu dipersyaratan akan menyebabkan kerusakan pada vaksin," katanya.
Setelah proses pemberian vaksin dilaksakan, selanjutnya BPOM terus lakukan pengawasan melalui program pemantauan efek samping.
Togi menyampaikan bahwa BPOM memerlukan kerjasama para tenaga kesehatan dan juga industri farmasi dalam memantau kejadian ikutan pasca imunisasi yang dialami masyarakat setelah menerima vaksin.
"Apabila terjadi peningkayan efek samping, BPOM berhak menunjang kembali aspek keamanan vaksin. Jika ditemukan risiko lebih besar dari manfaat, memberikan risiko keamanan yang tinggi akan dilakukan pencabutan emergency use. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan penggunaan vaksin ke masyarakat," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Apakah Daviena Skincare Sudah BPOM? Begini Cara Memeriksanya
-
Buat Surat Terbuka, Nikita Mirzani Minta BPOM Jadi Saksi Ahli di Sidang Kasusnya Lawan Reza Gladys
-
Stevia Aman Gak Sih? BPOM sampai Guru Besar IPB Jawab Tudingan Picu Diabetes dan Kanker!
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Indomie Soto Banjar Mengandung Zat Pemicu Kanker? Ini Kata Otoritas Taiwan dan BPOM
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan