- Kepala BPOM mengingatkan risiko kesehatan pangan tidak layak konsumsi jelang periode Natal dan Tahun Baru.
- Pangan mengandung bahan kimia obat, seperti sildenafil, berpotensi menyebabkan gagal ginjal, jantung, dan kematian.
- Masyarakat diimbau menerapkan Cek KLIK saat memilih bingkisan karena BPOM menemukan ribuan produk pangan melanggar ketentuan.
Suara.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengingatkan masyarakat akan risiko kesehatan dari pangan yang tidak memenuhi ketentuan, terutama menjelang meningkatnya konsumsi dan peredaran pangan saat Natal dan Tahun Baru.
Taruna menjelaskan pangan yang mengandung bahan kimia obat, seperti sildenafil sitrat, dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan.
“Zat tersebut bisa mengakibatkan gagal ginjal, gagal jantung, bahkan kematian (jika tidak dikonsumsi secara tepat)," kata Taruna dalam konferensi pers persiapan Nataru di Jakarta, Jumat (18/12/2025).
Selain itu, pangan kedaluwarsa dan rusak juga berisiko membahayakan konsumen. Produk kedaluwarsa dapat ditumbuhi bakteri yang memicu gangguan kesehatan, sementara pangan rusak memungkinkan masuknya mikroorganisme berbahaya.
Imbauan itu disampaikan seiring temuan BPOM terhadap adanya ribuan produk pangan olahan tanpa izin edar (TIE) (92.737 pieces), pangan kedaluwarsa (32.080 pieces), serta pangan rusak (1.319 pieces) yang masih beredar bebas jelang momen Natal.
Menyadari adanya tradisi saling memberi hantaran atau bingkisan Natal dan Tahun Baru, Taruna membagikan tips memilih hampers yang aman dan sesuai ketentuan. Ia mengimbau masyarakat menerapkan prinsip Cek KLIK, yakni Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa.
Selain itu, ia juga melarang para pelaku usaha menjual produk yang sudah mendekati waktu kedaluwarsa.
"Karena sampai ke penerima bisa sudah kedaluwarsa, rusak. Begitupun jual produk yang sudah ada nomor izin edar sebagai jaminan keamanan produk. Jangan tergiur dengan menjual produk yang TMK (tidak memenuhi ketentuan) hanya untuk mengejar keuntungan,” tegasnya.
BPOM juga menegaskan komitmennya dalam mendampingi pelaku usaha, termasuk UMKM, melalui berbagai program pembinaan dan fasilitasi. Langkah ini bertujuan agar produk pangan yang dihasilkan memenuhi ketentuan dan aman dikonsumsi masyarakat.
Baca Juga: 7 Ide Hampers Natal yang Unik, Dijamin Bikin Penerima Terkesima
“Jelang Nataru ini risiko tinggi. Kami lakukan intensifikasi untuk pencegahan karena kita tidak ingin masyarakat keracunan, mengalami penipuan, dan hal lain yang tidak diinginkan,” tutup Taruna
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana