Suara.com - Masker wajah telah terbukti efektif menyaring virus corona Covid-19 sehingga mengurangi risiko infeksi. Tapi, sekarang tim peneliti dari MIT berharap untuk melangkah lebih jauh dan membuat masker yang bisa menonaktifkan virus.
Para peneliti bertujuan untuk membuat masker dengan menggabungkan jaring tembaga yang dipanaskan. Saat orang memakai masker bernapas masuk dan keluar, maka udara akan mengalir berulang kali melintasi jaring.
Lalu, partikel virus corona di udara bisa diperlambat dan dinonaktifkan oleh jaring dan suhu tinggi. Peneliti mengatakan masker semacam itu bisa bermanfaat bagi para profesional kesehatan dan anggota masyarakat dalam situasi sempit.
"Ini adalah konsep masker yang benar-benar baru karena tidak hanya memblokir virus corona Covid-19, tetapi juga bisa memperlambat serta menonaktifkannya," kata Michael Strano, Profesor Teknik Kimia Carbon P. Dubbs di MIT dikutip dari Medical Xpress.
Para peneliti menjelaskan konsep barunya mengenai masker untuk menangkan virus corona ini ke ArXiv. Mereka juga telah mulai membangun prototipe dan berharap segera mengujinya.
Strano adalah penulis senior makalah ini dan mahasiswa pascasarjana MIT Samuel Faucher adalah penulis utamanya. Penulis lain termasuk mahasiswa pascasarjana MIT Daniel Lundberg, Xinyao Liang dan Xiaojia Jin, sarjana Rosalie Phillips, postdoc Dorsa Parviz serta Jacopo Buongiorno, Profesor Ilmu dan Teknik Nuklir TEPCO di MIT.
Strano dan Buongiorno mulai mengeksplorasi konsep untuk jenis masker wajah baru pada Maret 2020. Mereka mulai menggali laporan ilmiah yang ada tentang berbagai jenis masker dan tidak menemukan masker yang dirancang khusus untuk membunuh virus corona.
"Masker yang dipakai semua orang sekarang dirancang hanya untuk menangkap beberapa virus. Masker memang menawarkan perlindungan, tapi tidak ada masker yang berfungsi menonaktifkan virus dan mensterilkan udara," kata Strano.
Karena itu, tim penelitinya mulai merancang masker yang membunuh virus corona Covid-19 dengan panas. Mereka memutuskan untuk memakai jaring tembaga sebagai elemen pemanas dan penangkat.
Baca Juga: Studi Venderbilt: Pakai Masker Turunkan Kasus Rawat Inap Virus Corona
"Sebagian besar masker sekarang berfungsi sebagai penyaring untuk menangkal partikel kecil virus corona. Tapi, masker buatan kami ini mengandalkan mekanisme yang berbeda dan bekerja dengan inaktivasi termal," jelasnya.
Para peneliti telah menghitung seberapa cepat virus corona terdegradasi pada suhu dan kondisi yang berbeda. Mereka pun menemukan bahwa suhu sekitar 90 derajat celcius bisa mencapai penurunan partikel virus antara seribu kali lipat dan jutaan kali lipat, tergantung pada ukuran masker.
Berita Terkait
-
4 Gel Mask yang Ampuh Redakan Wajah Kemerahan dan Kontrol Minyak
-
Water Heater Gas vs Listrik, Mana yang Lebih Hemat? Ini Perbandingannya
-
Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
-
Cara Membuat Masker Beras agar Wajah Glowing, Mudah dan Murah Meriah
-
7 Masker Wajah Murah untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp2 Ribuan
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan