Suara.com - Kemampuan kognitif manusia bisa menurun seiring usia. Tapi, kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata juga bisa merusak otak dan memengaruhi kemampuan kognitif. Apa saja? Coba cek beberapa kebiasaan berikut seperti diwartakan Business Insider, Kamis (5/11/2020). Apakah salah satunya sering Anda lakukan?
1. Gaya hidup tidak aktif
Beralasan terlalu sibuk, akhirnya membuat orang menjalankan gaya hidup tidak aktif atau sedentary lifestyle. Padahal kita perlu melakukan gerakan dasar seperti berjalan kaki, bersepeda, peregangan, dan sebagainya.
Sedentary lifesyle tidak hanya meningkatkan risiko sakit kronis, seperti jantung, hipertensi, diabetes dan sebagainya, tapi juga bisa merusak otak dengan mengubah bentuk neuron tertentu di otak. Hal ini terungkap dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Comparative Neurology, yang menunjukkan ketidakaktifan berhubungan erat dengan penurunan mental seseorang.
Sebaliknya aktivitas fisik akan sangat bermanfaat , karena bisa meningkatkan memori dan kemampuan belajar seseorang jadi lebih baik.
2. Terlalu banyak menerima informasi
Informasi memang baik untuk meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir. Tapi terlalu banyak informasi hanya akan membebani pikiran. Informasi yang mengalir terus menerus, jika tidak dikelola dengan baik, hanya akan menyebabkan stres dan membuat seseorang gamang saat mengambil keputusan.
"Informasi yang berlebihan adalah salah satu gangguan terbesar dalam kehidupan modern," terang Schumpeter Pakar Ekonomi.
Tak tanggung-tanggung Profesor Psikologi dari Gresham College London, Glenn Wilson, mengatakan kebiasaan menerima terlalu banyak informasi sekaligus bisa menurunkan IQ sebesar 10 persen. Sehingga agar otak bisa bekerja maksimal, gunakanlah alat pengaturan untuk menyaring informasi sepanjang hari. Sehingga infomasi tidak datang laiknya banjir bandang yang membuat Anda tenggelam, tapi bisa Anda kontrol dengan baik.
3. Terlalu lama menatap layar gadget
Interaksi tatap muka berlebihan yang dibatasi oleh layar gadget bisa menurunkan kemampuan otak. Apalagi di masa pandemi Covid-19, banyak pertemuan dilakukan dari jarak jauh dengan menatap layar gadget.
"Jika sebagian besar waktu aktivitas kita melihat menatap layar gadget, itu termasuk berlebihan," ujar Psikoterapis dan Pakar Kesehatan Mental, Tom Kersting.
Baca Juga: Studi: Pekerja Kantoran Berisiko Lebih Kecil Mengalami Penurunan Kognitif
Sementara itu percakapan tatap muka sangatlah bermanfaat untuk kesehatan otak. Sebuah penelitian yang dilakukan University of Michigan menemukan, meski hanya melakukan 10 menit percakapan tatap muka sehari, itu bisa meningkatkan kemampuan mengingat (memori) dan kemampuan berpikir (kognitif).
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?