Suara.com - Pelepasan atau orgasme adalah pengalaman yang menyenangkan saat berhubungan seks. Lewat orgasme, hubungan seksual dengan pasangan jadi lebih menggairahkan dan berkualitas.
Tapi pada beberapa orang, momentum orgasme kerap diiringi sensasi sakit kepala. Sering kali rasanya sangat menyakitkan meski berlangsung hanya selama beberapa menit.
Walau sebentar, rasa sakitnya dapat membuat orang enggan dan malas melakukan hubungan intim.
"Rasa sakitnya, pasien seolah seperti terpukul dengan tongkat baseball di belakang kepala mereka," terang Ahli Saraf sekaligus Profesor di Sekolah Kedokteran Hull York, Fayyaz Ahmed, MD, mengutip Insider, Sabtu (7/11/2020').
Beberapa orang bahkan mengatakan, sensasi sakit kepala karena orgasme laiknya perasaan pembuluh darah yang pecah. Meski begitu, sakit kepala karea orgasme tidak akan menyebabkan kerusakan, hanya saja siapapun dapat merasakan sakit kepala ini khususnya pada lelaki.
"Penyebab pasti sakit kepala saat orgasme ini masih belum diketahui, tapi kemungkinan karena adanya perubahan tekanan darah," terang Ahmed.
Hipotesis ini sangat masuk akal, karena saat Anda terangsang secara seksual dan menjelang orgasme tekanan darah akan meningkat. Tapi dampak terbesar adalah detak jantung dan tekanan darah yang meningkat, lalu tekanan darah turun, pada saat itulah pembuluh darah di otak membesar.
"Kebanyakan kasus akan sembuh dengan sendirinya, dan secara spontan akan cepat membaik," terang Ahmed.
Namun jika sakit kepala saat orgasme terjadi berulangkali, ada baiknya Anda melakukan tindakan pencegahan, di antaranya seperti:
Baca Juga: Punya Simbol Naluriah Kuat, Arti Mimpi Tentang Orgasme
1. Mengonsumsi obat antimigran
Obat antimigran biasanya akan mencegah sakit kepala saat orgasme, obat ini sebaiknya Anda minum satu jam sebelum melakukan hubungan seksual.
2. Mengonsumsi pereda nyeri
Dokter biasanya akan merekomendasikan obat pengilang rasa sakit, dan diresepkan untuk diminum setengah jam sebelum melakukan hubungan seksual. Namun, catatan penting jika Anda mengalami sakit kepala parah seperti 'petir' kilat yang menyakitkan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada pendarahan pada otak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah