Suara.com - Hingga kini pandemi Covid-19 masih terus melanda dunia dengan jumlah orang yang terinfeksi yang terus bertambah. Covid-19 juga dikenal dengan penyakit infeksi emerging (PIE) karena memicu pandemi, bisa menular dengan cepat, dan berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan di masyarakat.
Itulah mengapa negara menanggung seluruh biaya perawatan pasien PIE, termasuk Covid-19.Hingga Senin, 16 November 2020 pukul 18.00 WIB kasus positif Covid-19 di Indonesia tercatat menginfeksi 470.648 orang.
Sebanyak itu pula seluruh biayanya ditanggung dan dibiayai negara mulai dari tes Covid-19, pengobatan, hingga perawatan di rumah sakit.
Tapi penasaran nggak sih, berapa biaya yang mesti dikeluarkan jika kita menjalani pengobatan dengan biaya mandiri?
Pakar asuransi kesehatan masyarakat Indonesia, Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH, mengungkap biayanya bisa mencapai Rp500 juta. Biaya ini sangat dipengaruhi oleh seberapa berat gejala, hingga kepemilikan penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, dan juga hipertensi yang semakin memperparah kondisi pasien dan membutuhkan penanganan medis ekstra.
"Kembali lagi sangat tergantung dengan seberapa besar penyakitnya, berapa banyak penyakit-penyakit lain (komorbid) yang dia punyai, dan berapa serius penyakitnya, daya tahan tubuhnya. Kalau cukup lama bisa menghabiskan Rp 500 juta," ujar Prof. Hasbullah dalam diskusi 'Perhitungan Rugi-Rugi Kena Penyakit', Senin (16/11/2020).
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia itu mengatakan, Rp500 juta adalah angka kasar, namun berdasarkan kajian dari survei yang sudah ia lakukan di 9 provinsi di Indonesia, angka pastinya paling mahal mencapai Rp 446 juta.
Sedangkan jika dihitung berdasarkan angka rata-rata, seluruh pasien Covid-19 yang dirawat setidaknya mengeluarkan biaya Rp 184 juta, dengan durasi rata-rata menerima perawatan di rumah sakit selama 16 hari.
Meski semuanya dibiayai negara, Prof. Hasbullah juga mengingatkan saat seseorang sudah sakit seperti Covid-19, ada yang tidak bisa tergantikan seperti produktivitas menurun, waktu terbuang, hingga rasa sakit yang dirasakan tidak bisa digantikan dengan uang.
Baca Juga: Antisipasi Covid-19 di Pengungsian, Dibuat Ruang Karantina di SD Cepitsari
"Jangan salah, bahwa sakit itu sebenarnya suatu musibah yang bisa kita kendalikan lewat perilaku kita. Kalau kita memakai masker jaga jarak, cuci tangan, selalu sehat, tidak merokok maka tidak akan sakit yang macam-macam," tutup Prof. Hasbullah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya