Suara.com - Peneliti dari Universitas California (UCLA) menegaskan bahwa merokok bisa menyebabkan infeksi Covid-19 yang lebih parah. Studi UCLA menggunakan model jaringan saluran napas yang dibuat dari sel induk manusia.
Melansir dari Medicalxpress, studi ini menginformasikan pengembangan strategi terapeutik baru untuk membantu mengurangi kemungkinan perokok terkena penyakit parah.
Merokok adalah salah satu penyebab paling umum dari penyakit paru-paru, termasuk kanker paru-paru dan penyakit paru obstruktif kronik. Sebagian besar studi demografis pasien Covid-19 menunjukkan bahwa perokok memiliki peningkatan risiko infeksi parah.
"Model kami mereplikasi bagian atas saluran udara yang merupakan tempat pertama terkena virus," kata Dr. Brigitte Gomperts, profesor kedokteran paru dan anggota UCLA Jonsson Comprehensive Cancer Center.
"Model jenis ini telah digunakan untuk mempelajari penyakit paru-paru selama lebih dari satu dekade," imbuhnya.
Para peneliti menentukan bahwa merokok mengakibatkan infeksi SARS-CoV-2 yang lebih parah, setidaknya 50 persen lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena perokok dapat memblokir aktivitas protein pembawa pesan sistem kekebalan yang disebut interferon.
Interferon memainkan peran penting dalam respons kekebalan awal tubuh dengan memicu sel yang terinfeksi untuk menghasilkan protein yang menyerang virus. Interferon juga mengingatkan sel yang tidak terinfeksi untuk bersiap melawan virus. Sayangnya asap rokok diketahui dapat mengurangi respons interferon di saluran udara.
"Jika Anda menganggap saluran udara seperti tembok tinggi yang melindungi kastil, merokok seperti membuat lubang di dinding ini," kata Gomperts.
"Merokok mengurangi pertahanan alami dan memungkinkan virus masuk," imbuhnya.
Baca Juga: Jutaan Batang Rokok Ilegal Dimusnahkan Bea Cukai Sidoarjo
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?