Suara.com - Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI jadi salah satu kekhawatiran masyarakat, sehingga menyebabkan mereka masih ragu untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Padahal, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) prof. DR. Dr. Hindra Irawan Sp. A. (K)., mengatakan bahwa KIPI merupakan hal biasa.
"Vaksin adalah produk biologis, tidak mungkin 100 persen aman. Memang vaksin bisa mengakibatkan nyeri, pembengkakan, kemerahan. Itu adalah reaksi alamiah dari vaksin," jelas prof Hindra dalam webinar Keamanan Vaksin dan Menjawab KIPI, Kamis (19/11/2020).
Hindra menjelaskan, reaksi tubuh apa pun yang terjadi usai seseorang mendapatkan imunisasi dapat disebut KIPI. Namun, tidak semua KIPI terjadi karena kualitas vaksin tidak aman. Juga bisa akibat kualitas fasilitas pabrik pembuat vaksin yang sudah cacat, kekeliruan prosedur saat menyuntikkan vaksin, ataupun kondisi lingkungan yang akan dilakukan vaksinasi terlalu ekstrim sehingga mempengaruhi kualitas vaksin.
Apabila menemukan atau mengalami KIPI, masyarakat sebenarnya bisa melaporkan ke Komnas KIPI, lanjut Hindra. Laporan dikirim melalui situs, www.keamananvaksin.kemkes.go.id.
Komnas KIPI merupakan Lembaga yang terbentuk sejak 2007 yang beranggotakan para ahli independen dengan kompetensi dan keilmuan terkait vaksinologi. Komnas KIPI tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui Komite Daerah KIPI di 34 Provinsi.
“Yakinlah keamanan vaksin itu dipantau sejak awal. Bahkan setelah vaksin diregistrasi, tetap dipantau dan dikaji keamanannya, tegasnya.
Terkait dengan beragam mitos mengenai vaksin yang beredar di masyarakat, Prof. Hindra mematahkan rumor tersebut ia menjelaskan bahwa vaksin tidak mengandung zat berbahaya.
"Hal ini tidak benar, karena tentu saja kandungan vaksin sudah diuji sejak pra klinik. Sebenarnya vaksin tidak berbahaya, namun perlu diingat vaksin itu produk biologis. Oleh sebab itu vaksin bisa menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan yang merupakan reaksi alamiah dari vaksin. Jadi memang kita harus berhati-hati mengenai mitos-mitos terkait KIPI ini," tuturnya.
Prof. Hindra meyakini, selain Covid-19, masyarakat juga dihadapkan dengan informasi keliru yang tidak disikapi dengan bijak.
Baca Juga: Kapan BPOM Keluarkan Izin Edar Penggunaan Vaksin Covid-19?
“Musuh kita cuma satu, yaitu virus. Musuh kita adalah musuh bersama, untuk melawannya kita harus bekerja sama agar upaya-upaya jadi efektif dan tidak mementingkan diri sendiri," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG