Suara.com - Tak banyak perempuan Indonesia yang melanjutkan karir dan studi di bidang sains. Padahal dunia sains tidak pernah berhenti, bahkan saat dunia dilanda pandemi Covid-19.
Sains justru dirasa semakin penting untuk mencari solusi berbagai tantangan dunia baik masa sekarang maupun masa depan. Karenanya, kehadiran ilmuwan perempuan Indonesia harus diapresiasi.
Demikianlah yang dilakukan L’Oréal yang tidak berhenti memberikan dukungan dan penghargaan tinggi kepada ilmuwan perempuan Indonesia melalui program For Women in Science (FWIS).
Bekerjasama dengan UNESCO, L’Oréal memberi penghargaan luar biasa pada dua ilmuwan perempuan atas usaha mereka dalam mengembangkan inovasi guna menghadapi pandemi. Mereka ialah Anggia Prasetyoputri dan Latifah Nurahmi.
"Pada hari ini kita tidak hanya merayakan kontribusi dua ilmuwan hebat di dunia sains, namun juga kontribusi sains yang tidak pernah berhenti dalam menangani berbagai tantangan dunia, terutama di saat ini, dalam hal medis," jelas Melanie Masriel, Communications, Public Affairs and Sustainability Director, L’Oréal Indonesia dalam konferensi pers virtual, Rabu (25/11/2020) kemarin.
Dalam hal ini, Anggia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meneliti mengenai dampak lanjutan pada pasien Covid-19, dengan judul penelitian "Deteksi Koinfeksi Bakteri pada Pasien Covid-19 melalui Metode Sekuensing dari Sampel Swab".
Ia menyadari bahwa ada kemungkinan pasien Covud-19 terjangkit bakteri dan virus lain selain SARS-CoV-2. Adanya koinfeksi atau infeksi simultan oleh bakteri dapat terjadi karena bakteri memiliki sifat oportunis yang bisa masuk saat tubuh sedang lemah, dan diketahui dapat memperparah kondisi sebagian pasien Covid-19.
"Dengan metode pengurutan basa nukleotida atau sekuensing dari sampel swab, saya berharap dapat membantu tenaga medis dalam mengidentifikasi ada tidaknya bakteri patogen di dalam tubuh pasien COVID-19 dalam waktu singkat, dan juga dapat membantu memberikan informasi kepada dokter untuk memberikan antibiotik yang tepat kepada pasien," jelasnya.
Sementara Latifah meneliti mengenai pemanfaatan robotik dalam tindakan rehabilitasi dan operasi. Menurutnya, tindakan saat operasi tulang dokter akan membuka daging untuk menjangkau area yang akan diobati.
Baca Juga: Covid-19: Penjual Bunga dan Kembang Kempis Nafasnya
Namun tindakan tersebut berisiko pendarahan, radang, dan infeksi. Terlebih di masa pandemi, kontak antara paramedis dan dokter juga perlu diminimalisir. Dalam pengembangannya, Latifah melihat potensi yang besar di bidang kedokteran, dimana pemanfaatan robot dalam mengurangi risiko operasi masih belum cukup dimanfaatkan.
"Pengembangan penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi dunia kedokteran Indonesia, terutama di situasi pandemi saat ini. Keterlibatan teknologi robotika di dunia medis berperan besar untuk mengurangi risiko kontak fisik antara pasien dan dokter," ujar perempuan yang mengemban studi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?