Suara.com - Hingga saat ini Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Meski demikian, jumlah lonjakan kasus di negara tersebut diperkirakan jauh lebih buruk.
Menurut laporan pemerintah setempat, ada sekitar delapan infeksi yang tidak dilaporkan untuk setiap satu infeksi yang dihitung.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menghitung bahwa pada akhir September ada sebanyak 53 juta orang Amerika tertular penyakit mematikan. Angka itu hampir delapan kali lipat dari kasus yang dikonfirmasi yang dilaporkan pada saat itu.
Dari jumlah tersebut, CDC percaya sekitar 45 juta orang sakit di beberapa titik dan sekitar 2,4 juta dirawat di rumah sakit.
Penghitungan sebenarnya kemungkinan sekarang jauh lebih tinggi, dengan November terus memecahkan rekor kasus di seluruh AS. Saat ini ada sekitar 12.778.256 kasus dilaporkan secara resmi, menurut data Universitas Johns Hopkins Kamis pagi.
Jika CDC benar tentang jumlah kasus yang terlewat, itu akan membuat jumlah sebenarnya dari infeksi di AS sekarang mendekati 100 juta.
Selain rekor jumlah infeksi, AS juga melihat lebih banyak orang dirawat di rumah sakit karena penularan daripada sebelumnya. Mereka mencatat jumlah kematian di setidaknya sembilan negara bagian.
Itu terjadi karena perjalanan massal untuk Thanksgiving yang melanggar panduan CDC dikhawatirkan akan menciptakan lebih banyak bencana.
“Ini berpotensi menjadi induk dari semua peristiwa penyebar luas,” kata mantan penasihat tim medis Gedung Putih Dr. Jonathan Reiner.
Baca Juga: Sebuah Monolith Asing Ditemukan di AS, Warganet: Itu Tempat Nge-charge
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat