Suara.com - Pemerhati kesehatan jiwa anak dari UNICEF Ali Aulia Ramly menilai risiko perundungan atau cyberbullying di masa pandemi semakin besar.
Terlebih di masa pandemi anak-anak terbiasa menggunakan gawai atau gadget karena adanya pembelajaran jarak jauh.
"Kita mungkin bukan mengatakan kesempatan tetapi resikonya (Cyber Bullying) menjadi semakin besar. Walaupun kita juga bisa melihat ada kesempatan-kesempatan yang juga bisa kita raih dan kita capai termasuk untuk melindungi anak dari perundungan online," ujar Ali dalam diskusi bertajuk 'Ancaman Cyberbullying' Sabtu, (28/11/2020).
Ali menuturkan secara umum bentuk cyberbullying diantaranya menyebarkan foto korban dengan alamat palsu. Kemudian menjelek-jelekan seseorang di media sosial.
"Beberapa hal misalnya terutama menyebarkan foto orang tersebut dengan alamat palsu, menjelek-jelekan seseorang ada kasus yang mungkin mulai muncul kelihatan. Misalnya ada stalking diikuti terus satu orang, yang jadi sasaran itu juga," tutur dia.
Tak hanya itu, Ali meminta masyarakat memahami bahwa tujuan dari perundungan online untuk menakut-nakuti hingga mempermalukan seseorang di media sosial.
"Penting untuk dipahami adalah bahwa tujuan dari perundungan online ini memang adalah untuk menakuti, membuat marah membuat resah, merendahkan orang yang di Bully termasuk mempermalukan," tutur Ali.
Kata Ali, banyak yang menilai bahwa menjelek-jelekkan orang di media sosial, menyebarkan foto orang dengan akun palsu merupakan bentuk candaan.
Namun ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut yang dilakukan berulang-ulang merupakan bentuk cyberbullying.
Baca Juga: Hari Anak Sedunia: 3 Hal yang Harus Ditanamkan Pada Anak di Tengah Pandemi
"Mungkin sedikit orang melihat apakah ini becanda atau bullying. Tapi semua itu terjadi berulang-ulang pada kelompok atau pada orang-orang tertentu, seorang anak misalnya baik sendiri pelakunya. Nah ini yang bisa katakan bully online," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?