Suara.com - Asupan protein yang cukup dalam makanan bisa meningkatkan jumlah endrofin dalam tubuh. Hal ini juga berkaitan dengan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh di masa pandemi virus corona Covid-19 sekarang.
Ahli diet, Jane Clarke pun memiliki cara tersendiri untuk meredakan gejala pilek. Ia merekomendasikan seseorang untuk mengonsumsi sup kaldu tulang.
"Saya sangat suka semangkuk sup kaldu tulang untuk menghangatkan tubuh di sore hari ketika musim dingin," ujar Jane Clarke dikutip dari Express.
Jane Clarke mengatakan kaldu tulang sangat mudah dicerna ketika seseorang kurang nafsu makan atau kesulitan makan. Sup kaldu tulang kaya asam amino yang membantu mengurangi peradangan usus.
Kandungan dalam kaldu tulang ini juga membantu menyerap antioksidan dalam sayuran yang dikonsumsi lebih baik.
Selain itu, kaldu tulang juga mengandung elektrolit termasuk kalium yang bagus untuk mengatasi sakit perut di musim dingin.
Anda juga bisa mengonsumsinya untuk mengatasi sakit flu. Karena, menghirup uap hangat bisa membantu membuka gelombang udara dan mengurangi pembentukan lendir.
Cara membuat sup kaldu tulang, Anda hanya membutuhkan tulang sapi dengan sumsumnya, seledri, daun bawang, wortel, bawang putih, bawang bombay, minyak ziatun dan beberapa macam lainnya.
Tak hanya itu, Anda juga membutuhkan asupan vitamin D untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Karena, vitamin D penting untuk penyerapan kalsium penguat tulang, terutama di musim dingin.
Baca Juga: Sudah Suntik Vaksin, Apakah Kebal Covid-19 ? Ini Penjelasan Eijkman
"Vitamin D bisa diproduksi oleh kulit ketika terkena sinar matahari. Tapi, musim dingin membuat tubuh membutuhkan vitamin D 10 mcg setiap harinya," ujar Jane.
Adapun makanan bisa meningkatkan kadar vitamin D termasuk telur, produk susu, sarden dan salmon. Produk susu termasuk yang mengandung kalsium tinggi.
Sehingga konsumsi makanan yang mencakup susu, keju dan krim bisa membuat tulang lebih kuat. Tapi, Anda bisa mengonsumsi sayuran berdaun hijau, kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu kacang bila tidak mengonsumsi produk susu.
Berita Terkait
-
5 Suplemen Ini Bisa Ganggu Kesehatan Otak, Waspada!
-
Bye-Bye Makeup Tebal! Ini Tren Skin Minimalism dan Rahasia Kulit Sehat dari Dalam
-
BPOM: Suplemen Blackmores yang Diduga Picu Keracunan Ada di Indonesia
-
Blackmores Pastikan Suplemen Mengandung Vitamin B6 di Indonesia Aman Dikonsumsi
-
BPOM Telusuri Produk Suplemen Blackmores yang Diduga Sebabkan Keracunan di Australia
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan