Suara.com - Semua ibu pasti memimpikan kehidupan yang penuh suka cita ketika sang buah hati lahir ke dunia. Hal serupa juga diinginkan oleh Dina Novelis, seorang ibu muda usia 23 tahun tahun asal Surabaya.
Tapi, Dina Novelis justru menerima kenyataan lain ketika dirinya mengalami depresi pasca melahirkan anak pertamanya yang disebut sebagai postpartum depression.
Jauh sebelum anaknya lahir pada November 2018, Dina Novelis sudah didiagnosis menderita gangguan bipolar pada 2017 silam. Dina pun harus mengonsumsi obat terus-menerus untuk menjalani hidupnya.
Setelah menikah pada Febuari 2018 dan dinyatakan hamil pada minggu ketiga, Dina pun harus menghentikan semua obat penyakit bipolar itu demi menjaga janinnya.
"Siap tidak siap, dokter menguatkan saya untuk menjaga kehamilan dengan tanpa obat demi menjaga janin yang saya kandung," ujar Dina Novelis ketika dihubungi Suara.com melalui WhatsApp, Jumat (27/11/2020).
Layaknya ibu hamil pada umumnya, Dina Novelis juga mengalami perubahan hormon drastis yang menyebabkan sensi, marah hingga menangis. Bahkan ia beberapa kali mengalami flek tetapi beruntungnya janin dalam kandungannya masih selamat.
"Di awal kehamilan saya mengalami depresi, karena hormon stres yang bertubi-tubu ditambah dengan riwayat penyakit saya," ujarnya.
Namun setelahnya, suasana hati Dina cukup stabil saat menjalani kehamilannya. Ia sangat bergembira hendak menyambut kelahiran sang buah hati di dunia.
Ia mengikuti hypnobirthing hingga yoga hampir setiap minggunya. Dengan harapan, ia bisa melahirkan anaknya secara normal, tanpa kesakitan dan jahitan.
Baca Juga: Mengenal Bipolar II Mariah Carey, Bagaimana Gejala Umumnya?
Sayangnya, semua harapan Dina melahirkan anak secara normal tak sesuai kenyataannya. Pada 13 November 2018, ia kontrol ke dokter untuk memeriksa kondisi ketubannya yang ternyata sudah mengalami pembukaan dua.
Saat itu Dina terkejut sekaligus senang karena akan segera bertemu anaknya. Ia pun menginap di rumah sakit dan semakin semangat melakukan segala hal yang bisa memicu pembukaan untuk mendukung persalinan normal berjalan lancar.
Malam harinya, pembukaan Dina tak kunjung bertambah. Ia juga menolak ketika dokter menawarkan induksi dan memilih tidur sampai pagi sambil berdoa serta minum air zam-zam.
Tapi, pembukaannya tetap tidak bertambah di pagi harinya hingga ingin pulang. Dokter pun langsung menyarankannya operasi caesar demi keselamatan bayinya. Di sisi lain, ketubannya sudah di bawah 5 persen.
Dina menangis sejadi-jadinya hingga berani memutuskan untuk operasi caesar, karena detak janinnya juga sudah tidak stabil. Dalam waktu kurang 3 jam, Dina menenangkan diri dengan bantuan bidan praktisi yoganya dan keluarganya.
"Sebelum operasi, saya dan suami menangis bersama. Saya tidak tahu apa yang ada dipikirannya, saya minta maaf jika selama ini mungkin saya telah menjadi istri yang durhaka," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa