Suara.com - Virus corona Covid-19 masih mewabah hingga hujan tiba. Padahal menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masker yang biasa digunakan untuk melindungi dari penyebaran Covid-19 disebut tak terlalu efektif saat dikenakan di tengah hujan.
Melansir dari Independent, berbagai kelompok kesehatan dan sejumlah ahli menyatakan bahwa masker harus segera diganti jika telah lembap atau basah. Mereka juga mendesak pemerintah untuk mengeluarkan imbauan yang jelas soal penggunaan masker di musim hujan.
"Sekarang akan berguna jika saran yang jelas dikeluarkan kepada publik," kata Tim Spector, profesor epidemiologi genetik dari King's College London.
"Masker perlu diganti secara teratur dan ini sangat penting untuk dipahami dalam cuaca lembap dan basah," ujarnya.
Konsulan ahli jantung, Aseem Malhotra menyatakan bahwa masker yang basah dan lembap bisa membuatnya tidak efektif.
WHO juga menyatakan bahwa masker kain harus terdiri dari setidaknya tiga lapis bahan yang berbeda. Selain itu, mereka menambahkan bahwa kelembapan dapat mengurangi efektivitas masker.
"Untuk semua jenis masker, penggunaan dan pembuangan yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa masker bekerja seefektif mungkin untuk menghindari peningkatan penularan," imbau WHO.
"Semua masker harus diganti jika basah atau terlihat kotor sebab masker basah tidak boleh dipakai untuk waktu yang lama. Ganti masker segera setelah lembab dengan masker baru yang bersih dan kering," imbuh WHO.
Menurut Karol Sikora, mantan kepala program kanker WHO menyatakan bahwa kelembapan membuat masker menjadi lebih bisa meresap udara. Hal ini yang membuat cuaca lembap menjadikan masker lebih rentan.
Baca Juga: Andai Sudah Ada, Bolehkah Gunakan Lebih dari Satu Jenis Vaksin Covid-19?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke