Suara.com - Sebelumnya, virus corona Covid-19 sempat disebut bisa menyebabkan masalah seksual. Kini, seorang dokter menemukan pasien Covid-19 yang berhasil sembuh pun bisa mengalami disfungsi ereksi.
Pakar penyakit infeksi, Dena Grayson mengatakan ada kekhawatiran virus corona Covid-19 bisa menghalangi kemampuan pria dalam urusan seksual. Bahkan ini juga berlaku setelah mereka pulih.
Dr Grayson mengatakan sekarang ini ia dan timnya mengetahui bahwa orang bisa memiliki efek kesehatan jangka panjang dari virus corona Covid-19.
"Ada kekhawatiran nyata sekarang ini bahwa pria bisa memiliki masalah jangka panjang dari virus corona ini, seperti disfungsi ereksi. Karena, virus ini menyebabkan masalah pada pembuluh darah," kata Dr Grayson dikutip dari The Sun.
Peringatan ini muncul setelah dokter menyebut Covid-19 panjang bisa menyebabkan pasien virus corona menderita kerusakan organ beberapa bulan setelah terinfeksi.
Setengah juta orang di Inggris sedang berjuang dengan gejala virus corona Covid-19 yang masih tertinggal, seperti kelelahan, sesak napas, dan nyeri.
Penelitian baru terhadap 500 orang yang berisiko rendah terinfeksi Covid-19 mengungkapkan bahwa virus corona bisa memiliki efek jangka panjang pada beberapa organ utama dalam tubuh.
Studi Coverscan menemukan dari 200 pasien pertama yang menjalani pemeriksaan, 70 persen mengalami kerusakan pada satu atau lebih organ, termasuk jantung, paru-paru, hati, dan pankreas.
Sir Simon Stevens, kepala eksekutif NHS Inggris, mengatakan layanan kesehatan perlu dimobilisasi untuk membantu pasien virus corona Covid-19 lama dengan cara yang sama seperti menangani Covid-19 di awal pandemi.
Baca Juga: Alami Anosmia akibat Covid-19, Wanita Ini Coba Konsumsi Makanan Pedas
"Covid-19 panjang sudah menyebabkan dampak yang sangat serius pada kehidupan banyak orang dan bisa terus memengaruhi ratusan ribu orang," ujarnya.
Sebuah studi baru oleh King's College London menemukan bahwa orang-orang masih menderita nyeri otot, kehilangan penciuman, dan rasa serta kelelahan yang berlebihan selama 12 minggu lebih setelah terinfeksi virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?