Suara.com - Vaksinasi Covid-19 segera dimulai sesaat setelah Badan POM memberikan izin pemakaian darurat atau EUA (Emergency Use Authorization).
Hanya saja, tidak semua orang 'gembira' dengan kabar vaksin Covid-19 tersebut. Banyak alasan yang mendasari mulai dari bagian kelompol antivaksin, tidak percaya khasiat vaksin hingga yang terdengar konyol, takut jarum suntik!
Fobia atau rasa takut akan jarum suntik sebenarnya umum terjadi. Namun dampaknya bisa nyata bagi kesehatan.
Rasa takut akan jarum suntik bisa menyebabkan seseorang menunda atau menolak perawatan medis. Dalam situasi pandemi saat ini, bisa saja menolak disuntik vaksin virus corona yang bisa sangat bermanfaat.
Psikolog Inggris Dr Becky Spelman menjelaskan, beberapa orang bisa saja memiliki alasan berbeda mengapa mengalami fobia jarum.
"Ini bisa menjadi ketakutan yang dipelajari dari orang lain, dari mendengar komentar, perasaan, atau pengalaman orang lain. Atau bisa juga karena pengalaman yang dialaminya sendiri," kata Dr Becky dikutip dari Metro.
Direktori Konseling Joanne Greaves menambahkan, pengalaman buruk itu masuk ke dalam otak sebagai sesuatu yang menakutkan dan seolah-olah nyata. Padahal sebenarnya hanya pikiran yang menyimpang dan menjadi makin menakutkan.
"Ini membuat orang tersebut menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan suntikan seperti pengaturan medis, menjalani tes darah dan bahkan menonton apa pun di TV yang berhubungan dengan suntikan," jelasnya.
Untuk mengatasi ketakutan pada suntikan itu, Becky mengatakan bahwa terapi eksposur dapat membantu mengatasi fobia dalam hitungan jam. Dia menyarankan terapi dimulai secara bertahap dari situasi yang paling tidak menakutkan hingga yang paling menakutkan.
Baca Juga: Izin Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac Akan Segera Diterbitkan BPOM
Ia mencontohkan, bisa memulai dengan melihat gambar jarum, yang kedua menonton video, kemudian menusuk jari dengan jarum, hingga mendapatkan suntikan.
"Dalam metode 'bertingkat', Anda mengekspos diri pada hal yang paling tidak menakutkan terlebih dahulu dan terus meningkat. Hanya naik ke tingkat berikutnya ketika Anda merasa lebih sedikit kecemasan atau merasa bahwa Anda dapat mengatasi kecemasan itu. Akhirnya Anda akan mencapai level tersulit dan mengatasi kecemasan dalam setiap tahapan," paparnya.
Cara sederhana lainnya, Natasha Crowe, anggota Direktori Hipnoterapi, merekomendasikan teknik untuk menenangkan diri saat akan divaksinasi.
''Sesuatu yang sederhana seperti mendengarkan musik, menonton video, bermain di aplikasi seluler atau game, atau memainkan fidget spinner dapat membantu mengarahkan fokus,'' jelasnya.
Menurutnya, setiap orang dapat memanfaatkan kekuatan pikirannya dan menggunakan latihan relaksasi untuk mengatasi stres.
"Teknik grounding serta teknik hipnosis semuanya dapat benar-benar membantu mengurangi ketegangan di dalam tubuh dan stres emosional. Relaksasi adalah kunci untuk mengurangi stres," kata Crowe.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?