Suara.com - Bagi beberapa orang pemulihan infeksi virus corona Covid-19 mungkin berlangsung cepat. Tapi, ada pula sekelompok orang tertentu yang mengalami Covid-19 panjang karena gejalanya yang tidak hilang berbulan-bulan.
Kini, para ilmuwan bisa menunjukkan penyebab orang mengalami Covid-19 panjang. Dalam sebuah studi baru, penyebab beberapa orang mengalami gejala Covid-19 panjang telah terungkap.
Para ilmuwan menemukan tingkat ekstrim dari antibodi dalam sistem kekebalan tubuh bisa menjadi penyebab gejala virus corona parah yang memicu Covid-19 panjang.
Pasien virus corona Covid-19 yang memiliki jumlah autoantibodi tinggi dalam darah memblokir kemampuan tubuh untuk melawan antibodi Covid-19 dan akan menyerang beberapa area lain, termasuk otak, pembuluh darah dan hati.
Para ilmuwan percaya temuan ini bisa menjelaskan penyebab beberapa pasien virus corona Covid-19 mengalami gejala lebih lama, termasuk kelelahan, sesak napas dan masalah otak.
Peneliti di Universitas Yale menghitung jumlah autoantibodi dalam darah 194 pekerja rumah sakit dan pasien dengan virus corona Covid-19. Kemudian, mereka membandingkannya dengan 30 pekerja sehat lainnya.
Mereka menemukan bahwa orang yang tidak terinfeksi virus corona Covid-19 memiliki autoantibodi yang jauh lebih sedikit daripada mereka yang terinfeksi virus.
Serangkaian tes lain menemukan bahwa orang dengan lebih banyak autoantibodi mengalami gejala virus corona Covid-19 yang lebih buruk.
Mereka yang mengalami infeksi virus corona Covid-19 menggambarkan kondisi mereka sebagai penyakit jangka pendek dan ahli menyatakan kira-kira infeksi hanya berlangsung 2 minggu.
Baca Juga: Ngeri! IDI Sebut Corona RI Tak Lagi Terkendali, Warga Mesti Ekstra Waspada
Namun dilansir dari Express, kondisi ini tidak terjadi pada semua orang yang terinfeksi virus corona. Beberapa orang bisa melalui periode dua minggu sebagai fase penyakit akut.
"Pasien virus corona Covid-19 membuat autoantibodi yang mengganggu respons kekebalan tubuh terhadap virus. Kami yakin bahwa autoantibodi ini berbahaya bagi mereka," kata ahli imunologi, Aaron ring.
Karena, antibodi bisa bertahan dalam waktu lama yang bisa berkontribusi pada perkembangan penyakit virus corona Covid-19 yang lama.
Antibodi dan autoantibodi
Antibodi adalah protein pelawan penyakit yang dibuat dan disimpan oleh sistem kekebalan untuk melawan penjajah asing seperti virus corona dalam tubuh.
Antibodi adalah bagian penting dari pertahanan kekebalan kita untuk menghentikan virus yang masuk ke dalam tubuh.
Berita Terkait
-
Terobosan Pengobatan Asma PPOK, Suntikan Antibodi Benralizumab Lebih Efektif dari Steroid?
-
Wuhan Promosikan Pariwisatanya, Warganet di Twitter Malah Ngamuk Ingat Awal Mula Virus Corona
-
Aksi Protes Pembatasan COVID-19 di China dan Penangkapan Jurnalis, Ribuan Massa Turun ke Jalan
-
Kasus Positif Covid-19 di RI Bertambah 6.699 Orang Pada Jumat Ini
-
Pasien Covid-19 Varian Alpha, Delta dan Omicron Hembuskan Virus Lebih Banyak
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda