Suara.com - Keguguran sebagian besar terjadi dalam 10 minggu pertama kehamilan, dan hanya 5% wanita yang akan mengalaminya sebanyak dua kali, hanya satu persen mengalami tiga kali atau lebih.
Gejala keguguran, terutama perdarahan hebat dan kram, bisa berlangsung hingga dua minggu. Sedangkan pendarahan yang lebih ringan dapat berlangsung selama satu hingga dua minggu.
Kadar hormon kehamilan bisa tetap tinggi selama berhari-hari atau beberapa minggu setelahnya, namun, ini bergantung pada seberapa usia kehamilan sang ibu.
Melansir Insider, untuk mendapatkan periode menstruasi normal seorang wanita menunggu empat hingga enam minggu.
Sementara dampak fisik bisa kembali normal dalam beberapa minggu setelah insiden keguguran, dampak emosional justru lebih rumit.
Rasa sakit psikologis diperumit oleh kecenderungan wanita untuk diam saat sedang merasa sedih.
"Ini karena masalah keguguran masih tabu di masyarakat," ujar Amanda Kallen, asisten profesor ilmu kebidanan, ginekologi, dan reproduksi di Yale School of Medicine.
Menurut penelitian, dukungan sosial terbukti sangat penting dalam penyembuhan emosional setelah keguguran.
"Bergantung pada berapa lama waktu telah berlalu, atau jika seseorang telah menginvestasikan waktu dan energi untuk perawatan kesuburan, prosesnya dapat berlangsung lama dan rumit," sambungnya.
Baca Juga: Enam Gangguan Psikologis Paling Sering Dialami Saat Pandemi, Apa Saja?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan