Suara.com - Satu dari 10 orang yang terinfeksi virus corona mengalami gejala yang berlangsung selama tiga bulan atau lebih. Hal ini dinyatakan dalam laporan Kantor Statistik Nasional Inggris atau Office for National Statistics (ONS).
Melansir dari Independent, analisis baru ini juga menunjukkan bahwa satu dari lima melaporkan memiliki gejala yang selama lima minggu atau lebih. ONS juga melaporkan bahwa ada sekitar 186.000 orang di Inggris yang hidup dengan gejala Covid-19 yang berlangsung antara lima hingga 12 minggu. Jumlah ini bisa mencapai 221.000.
"Data awal ini sangat memprihatinkan, menunjukkan bahwa 10 persen orang yang pernah mengalami Covid mengalami gejala setelah tiga bulan. Ini juga menyoroti bahwa mayoritas orang yang tertular Covid-19 memiliki gejala selama lebih dari sebulan," ujar Dr David Strain, anggota gugus tugas National Health Service (NHS) Inggris.
Pada orang-orang yang mengalami gejala lima minggu ke atas setelah dites positif Covid-19, ONS memperkirakan bahwa 11,5 persen orang masih mengalami kelelahan, 11,4 persen mengalami batuk, dan 10 persen mengalami sakit kepala.
Lebih dari 8 persen masih mengalami kehilangan rasa, dan 7,9 persen masih kehilangan penciuman.Data tersebut dapat menjadi indikasi pertama tentang berapa lama Covid-19 umum terjadi.
Pasien juga telah melaporkan adanya komplikasi multi-organ yang mempengaruhi tidak hanya paru-paru tetapi juga jantung, otak dan ginjal, serta memicu kelelahan dan tidak dapat bekerja, berolahraga atau bahkan meninggalkan rumah.
"Apa yang kami lihat, bekerja di bangsal Covid, bahwa virus ini lebih dari sekadar infeksi saluran pernapasan sederhana, tetapi merupakan penyakit multi-sistem," imbuhnya.
Meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal, ONS menekankan bahwa studi ini penting untuk mengisi celah dalam basis bukti lapangan, sekalus memberikan dasar diskusi untuk menginformasikan arah penelitian selanjutnya.
"Kami akan berusaha untuk lebih menyempurnakan perkiraan, misalnya dengan menggunakan teknik statistik yang lebih canggih untuk memperhitungkan kemungkinan kambuh dan jika ukuran sampel memungkinkan," catat ONS.
Baca Juga: Namanya Tercantum di Tes Rapid Palsu, Dokter Asal Palembang Lapor Polisi
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas