Suara.com - Istana kepresidenan Prancis, Istana Elysee, mengumumkan Presiden Emmanuel Macron positif terinfeksi virus corona Covid-19, Kamis (17/12/2020).
Pihak istana mengatakan Macron telah menjalani tes PCR segera setelah mengalami gejala.
"Sang presiden akan mengisolasi diri selama tujuh hari, sejalan dengan protokol kesehatan yang berlaku untuk semua orang," kata pihak istana, dilansir The Guardian.
Berkaitan dengan masa isolasi mandiri atau karantina menjadi tujuh hari, pada September lalu Perdana Menteri Prancis Jean Castex sempat mengatakan bahwa pengurangan waktu disebabkan oleh masa tingkat penularan virus.
Castex mengatakan tujuh hari merupakan periode ketika risiko penularan 'yang nyata' terjadi.
Otoritas kesehatan Prancis juga saat itu mengatakan bahwa banyak orang di negaranya menganggap masa isolasi mandiri 14 hari terlalu lama, lapor AP News.
Pengurangan masa isolasi mandiri ini memang tidak berlaku di semua negara.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) hingga kini masih merekomendasikan masa karantina mandiri selama 14 hari. Rekomendasi ini berdasarkan perkiraan batas masa inkubasi virus corona.
Perlu diingat, bahwa seseorang yang positif Covid-19 dapat menularkan virus sebelum gejala berkembang. Sebagian besar orang yang terinfeksi pun tidak mengalami gejala tetapi masih menularkan penyakit.
Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Meroket, 11.275 Warga Jakarta Tes PCR Covid Hari Ini
Dalam konteks ini, karantina merupakan langkah penting untuk mengendalikan penularan. Namun, mereka juga mempertimbangkan adanya pengurangan periode karantina dengan beberapa faktor, yaitu berdasarkan keadaan dan sumber daya lokal.
"Karantina dapat berakhir setelah hari ketujuh jika spesimen diagnostik menunjukkan hasil negatif dan jika tidak ada gejala yang dilaporkan selama pemantauan harian," tulis CDC.
Tapi, strategi ini juga masih memiliki risiko penularan, yang diperkirakan sekitar 5% hingga 12%.
Negara lain yang telah mengurangi masa isolasi mandiri mereka adalah Inggris, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Mereka mengurangi masa 14 hari menjadi 10 hari, dan sudah diberlakukan sejak Senin (14/12/2020) kemarin.
"Setelah meninjau bukti, kami sekarang yakin bahwa kami dapat mengurangi jumlah hari kontak isolasi mandiri dari 14 hari menjadi 10 hari," kata kepala petugas medis Inggris Profesor Chris Whitty, Irlandia Utara Dr Michael McBride, Wales Dr Frank Atherton) dan CMO sementara Skotlandia Dr Gregor Smith, dalam pernyataan bersama, mengutip Independent.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia