Suara.com - Penyakit kanker disebut jadi penyebab terjadinya kematian dini. Salah satu sebabnya karena diagnosa terhadap kanker kebanyakan baru dilakukan saat sudah stadium lanjut.
"Kanker secara umum terjadi kematian dini atau prematur. Artinya seharusnya kalau orang sehat-sehat saja, dia akan meninggal pada batas waktu tertentu. Tapi karena kanker, dia meninggal sebelum itu," kata dokter spesialis neurologi Prof. dr. Elisna Syahruddin. P.Hd. Sp.P(K) dalam webinar Edukasi Lung Cancer Comprehensive Care in Indonesia, Sabtu (19/12/2020).
Menurut Elisna, penting untuk mendeteksi kanker sejak masih stadium awal. Sebab hal itu berkaitan dengan harapan hidup pasien. Deteksi dini stadium kanker dikorelasikan dengan lima tahun harapan hidup pasien.
"Kalau stadiumnya awal, harapan melewati lima tahun sangat tinggi. Tapi begitu stadium lanjut, disebutkan mulai dari stadium 3 dan 4, ini yang menyebabkan kematian prematur," ujarnya.
Dokter Eslina menyampaikan, data hingga 2018 tercatat ada lebih dari 18 juta orang di dunia mengalami sakit kanker. Setengah dari jumlah itu atau 9,55 juta pasien meninggal akibat kanker.
Jumlah pasien kanker yang meninggal prematur hingga 2016 ada sebanyak 29,7 persen, atau sekitar 4,5 juta jiwa, dari total kematian dini di dunia yang disebabkan penyakit tidak menular (salah satunya kanker) yang berjumlah 15,17 juta jiwa.
Dokter Eslina menambahkan, paling banyak kematian terjadi pada kanker paru-paru. Kanker paru mendominasi hingga 11,6 persen dari prevalensi penyakit kanker di dunia. Sedangkan angka kematiannya mencapai 18,4 persen.
"Jumlah kanker paru selalu terbanyak karena preventifnya belum jalan. Bukan hanya di Indonesia, tapi secara global preventif kanker paru juga belum berjalan sempurna," kata Eslina.
Kebanyakan diagnosa kanker paru terjadi saat sudah stadium lanjut, kondisi itu yang menyebabkan angka kematiannya juga besar. Selain itu, Eslina menambahkan, kanker paru juga bukan penyakit yang akan tiba-tiba terjadi.
Baca Juga: Tidak Hanya Diderita Perempuan, Kenali Jenis Kanker Payudara pada Pria
"Untuk kanker paru, hanya ukuran satu senti saja butuh waktu sepuluh tahun. Makanya kalau pencegahan dilakukan sekarang pun, sepuluh tahun kemudian efeknya baru terlihat penuh. Itu yang menyebabkan kanker paru terus akan menjadi ranking terbanyak. Dia juga adalah pembunuh terbanyak akibat kanker," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!