Suara.com - Menjadi ibu memang membahagiakan dan menyehatkan. Namun, menjadi ibu juga terkadang memberikan efek tertentu pada kesehatan.
Melansir dari Heathline, menjadi ibu memberikan beberapa manfaat kesehatan yang tidak terduga. Di sisi lain menjadi ibu juga bisa meningkatkan beberapa risiko kesehatan, berikut rinciannya:
1. Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Menurut National Cancer Institute (NCI), perempuan yang memiliki anak, lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker payudara. Kehamilan mengurangi paparan hormon tertentu yang dikaitkan dengan kanker payudara.
NCI juga melaporkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara karena pematangan yang dialami sel payudara untuk menghasilkan ASI dapat mencegah sel-sel kanker.
2. Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular
Manfaat kesehatan lain bagi ibu yang menyusui adalah penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Sebuah studi besar tahun 2009 menunjukkan bahwa ibu yang menyusui setidaknya selama 12 bulan dalam hidup mereka memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes dibandingkan mereka yang tidak pernah menyusui.
3. Hidup Lebih Lama
Sebuah penelitian di Australia tahun 2012 mengikuti populasi kota pedesaan kecil selama lebih dari 16 tahun. Studi tersebut menunjukkan bahwa, meskipun sedikit peningkatan risiko kelebihan berat badan, diabetes, atau hipertensi, wanita yang melahirkan memiliki risiko kematian yang lebih rendah selama penelitian.
Baca Juga: Selain Sensasi Nikmat, Ini 2 Manfaat Orgasme pada Kesehatan Perempuan
4. Risiko Stres Lebih Tinggi
Salah satu risiko kesehatan terkait dengan keibuan adalah stres. Para ibu sering menilai kesehatan mereka lebih buruk dan tingkat kelelahan mereka lebih tinggi daripada perempuan yang tak memiliki anak.
Meskipun begitu, orang yang menyusui bisa memiliki kadar oksitosin yang lebih tinggi, yang menekan kortisol, hormon yang dilepaskan dalam situasi stres. Jadi menjadi ibu bisa membuat stres namun sekaligus menyembuhkannya.
5. Risiko Obesitas yang Tinggi
Sebuah studi tahun 2005 yang diterbitkan dalam Preventive Medicine menyimpulkan bahwa untuk setiap anak yang dimiliki seorang wanita, risiko obesitasnya meningkat 7 persen. Artinya, berat badan akan naik 7 persen setiap anak yang dimiliki.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan