Suara.com - Pemerintah Indonesia disebut telah membuat peta jalan untuk vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, (29/12/2020), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam menyebut bahwa rencana vaksinasi di Indonesia akan dibagi ke dalam dua gelombang.
"Rencana vaksinasi kita sudah berkonsultasi dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) yang memberikan advice ke Menteri Kesehatan," kata Menkes Budi Gunadi.
Ia memaparkan bahwa gelombang vaksinasi pertama akan dimulai pada periode Januari hingga April 2021. Untuk Gelombang ini yang akan mendapat vaksinasi ialah petugas kesehatan di 34 provinsi yang berjumlah 1,3 juta, petugas publik 17,4 juta dan juga lansia 21,5 juta. Untuk lansia, vaksinasi diberikan dengan catatan bahwa umur 60 tahun ke atas akan divaksinasi setelah mendapatkan informasi keamanan vaksin untuk kelompok umur tersebut.
Sementara itu, untuk gelombang kedua vaksinasi akan dimulai pada April 2021 hingga Maret 2022. Periode ini akan mengutamakan populasi masyarakat rentan yakni mereka yang tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Jumlah masyarakat rentan yang dimaksud ialah 63,9 juta.
Sementara selanjutnya ialah masyarakat lainnya, dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin dengan jumlah 77,4 juta.
Menkes Budi Sadikin juga menyatakan bahwa perbandingan vaksinasi di tiap negara memang bisa jadi berbeda. Tapi satu hal yang sama dan menjadi prioritas ialah mengutamakan tenaga kesehatan.
"Setiap negara pasti tenaga kesehatan ini menjadi prioritas, karena ini tenaga kesehatan dan orang terpenting di masa pandemi Covid-19," kata Budi Gunadi.
Sehingga apa yang dilakukan pertama kali di Indonesia sama dengan yang dilakukan di Inggris, Amerika Serikat, maupun sejumlah negara lainnya.
"Bahwa tenaga kesehatan merupakan prioritas yang akan divaksinasi," kata dia.
Baca Juga: Warga Umum Antre di Belakang 40,2 Juta Orang untuk Disuntik Vaksin COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke