Suara.com - Memperbanyak aktivitas fisik di usia paruh baya bisa melindungi kesehatan otak di masa tua. Hal ini dinyatakan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal Neurology.
Melansir dari Medicalxpress, para peneliti mengamati 1.604 relawan untuk melihat apakah ada hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan kesehatan otak di kemudian hari. Kategori paruh baya bisa berkisar antra 35 hingga 55 tahun.
Para relawan melaporkan berapa banyak latihan yang mereka lakukan pada awal penelitian dan 25 tahun kemudian. Tim peneliti mengkategorikan jumlah latihan yang dilakukan para relawan.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemindaian otak MRI pada relawan di kemudian hari untuk mencari tanda-tanda kesehatan otak yang lebih buruk termasuk adanya jenis kerusakan otak yang dikenal sebagai lesi serebrovaskular dan penyusutan otak. Kemudian mereka mengaitkan aktivitas fisik paruh baya tingkat tinggi, lebih dari 150 menit per minggu dengan kesehatan otak yang lebih baik di kemudian hari.
"Penelitian ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa olahraga sebagai cara penting untuk menjaga kesehatan otak kita," ujar Dr. Sara Imarisio, kepala penelitian di Alzheimer's Research UK.
"Tingkat aktivitas fisik paruh baya yang tinggi dikaitkan dengan lebih sedikit tanda-tanda kerusakan otak. Mereka yang berolahraga lebih sering memiliki lebih sedikit kerusakan pada pembuluh darah kecil yang menyebar melalui otak," imbuhnya.
Menurut Imarisio, penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mempengaruhi kesehatan otak di mana sebagian besar melalui efek pada suplai darah.
"Bukti terbaik saat ini menunjukkan bahwa selain tetap aktif secara fisik dan mental, makan makanan seimbang yang sehat, tidak merokok, serta minum dalam batas yang disarankan dan menjaga berat badan adalah cara yang baik untuk mendukung otak yang sehat seiring bertambahnya usia," ujar Imarisio.
Baca Juga: Cukup di Rumah Aja, 5 Olahraga Ini Cocok untuk Lansia agar Tetap Bugar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia