Suara.com - Aktris Tanya Roberts, yang pernah membintangi film James Bond 1985 A View to Kill, meninggal pada usia 65 tahun karena infeksi saluran kemih (ISK).
"Dengan berat hati saya memastikan kematian Tanya Roberts (usia 65) tadi malam pada 4 Januari 2021 sekitar pukul 21.30 PT di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, CA," tutur Mike Pingel, juru bicara Roberts.
Pingel juga menjelaskan bahwa sang aktris meninggal karena ISK yang sudah menyebar ke ginjal, kandung empedu, hati, dan aliran darah.
Saluran kemih merupakan istilah untuk menyebut semua bagian dari sistem kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Salah satu organ tersebut dapat terinfeksi patogen, mikoorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. Paling umum adalah bakteri.
"Dalam kebanyakan kasus, ketika kita berbicara tentang ISK, kita berbicara tentang infeksi kandung kemih atau kondisi yang disebut sistitis bakteri akut," kata Benjamin Brucker, MD, ketua Female Pelvic Medicine and Reconstructive Surgery Program di NYU Langone Health.
Ia menambahkan, infeksi kandung kemih tersebut dapat menyebabkan sensasi terbakar saat buang air kecil (disuria) dan urgensi buang air kecil.
Bisakah ISK menyebabkan kematian?
ISK yang terdeteksi di awal akan sangat mudah diobati menggunakan antibiotik atau obat antijamur.
Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan Bisa Mematikan, Kenali Gejala Parahnya
Dalam beberapa kasus, sistem kekebalan seseorang dapat bereaksi sangat kuat terhadap infeksi. Kondisi ini dikenal sebagai sepsis, dan dapat menyebabkan demam, menggigil, dan tekanan darah sangat rendah.
Sepsis yang dimulai dari saluran kemih disebut dengan uro-sepsis.
"Ketika bakteri menyebar ke bagian tubuh lain selama uro-sepsis, bakteri dapat masuk ke aliran darah. Saat bakteri bergerak melalui darah dan tubuh, respons peradangan tubuh, serta racun yang dilepaskan bakteri, menyebabkan disfungsi organ vital," jelas Brucker.
Pada akhirnya kondisi ini menyebabkan kegagalan organ dan kematian pada penderitanya.
Meski dapat menyebabkan sepsis hingga berakibat fatal, kasus seperti ini jarang terjadi, sama halnya dengan bakteri di saluran kemih yang menyebar ke ginjal atau aliran darah.
"Ini mungkin berhubungan dengan faktor pasien, seperti genetika dan kondisi medis lainnya, serta jenis dan strain bakteri," sambung Dr. Brucker.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan