Suara.com - Infeksi Saluran Kemih (ISK) memang penyakit yang cukup umum di mana memengaruhi sekitar 1 dari 5 perempuan. Menurut Klinik Claveland, setidaknya ada 8 juta hingga 10 juta yang mengeluhkan penyakit tersebut dalam setahun.
Meski banyak terjadi pada perempuan, ISK nyatanya bisa membahayakan jiwa. Sebelumnya, aktris Amerika Tanya Roberts meninggal karena ISK.
ISK yang mengancam jiwa terjadi ketika infeksi telah merambat ke bagian tubuh yang lain. Melansir dari Huffpost, saat seseorang terkana ISK maka bakteri akan masuk ke sistem saluran kemih yang meliputi ginjal dan kandung kemih. Penularan infeksi biasanya terjadi melalui uretra. Bakteri kemudian mulai berkembang biak dalam sistem tubuh.
Dalam beberapa kasus infeksi dapat menyebar ke ginjal atau bagian tubuh lainnya dan terkadang masuk ke aliran darah. Komplikasi yang mungkin terjadi adalah masalah kerusakan ginjal permanen. Kondisi ini juga dapat menyebabkan sepsis, komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa.
Sebagai bagian dari proses merespons infeksi, tubuh melepaskan bahan kimia ke dalam aliran darah untuk melawannya. Sepsis dapat terjadi ketika respons tubuh terhadap bahan kimia tersebut menjadi tidak seimbang dan mengakibatkan kerusakan pada organ.
Jika ISK mempengaruhi ginjal, Anda mungkin mengalami nyeri pinggang atau samping tubuh. Anda mungkin juga terserang demam, mual atau muntah.
ISK juga kadang menyebabkan sensasi tekanan di panggul bawah atau ketidaknyamanan perut. Anda mungkin juga mengalami perubahan pada urin, termasuk darah dalam urin dan nyeri saat buang air kecil. Tanda bahaya bahwa infeksi mempengaruhi uretra adalah rasa terbakar dengan buang air kecil dan keluar.
Tanda-tanda lain dari ISK mungkin termasuk kebocoran kandung kemih, peningkatan frekuensi buang air kecil dan urine keruh atau berbau busuk.
ISK juga dapat menyebabkan kebingungan mental, kelelahan, dan nyeri saat berhubungan seks. Jika mengalami berbagai gejala tersebut, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Air Barli Memiliki Beragam Manfaat Kesehatan, Lho!
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?