Suara.com - Seorang perempuan yang berprofesi sebagai pelari marathon hampir meninggal dunia karena pembekuan darah, setelah dokter salah mendiagnosis kondisinya disebabkan oleh virus corona Covid-19.
Mulanya, perempuan bernama Becky Read (28) itu pergi ke dokter dengan keluhan sesak napas dan nyeri otot pada akhir April 2020 dan disarankan menjalani tes virus corona Covid-19.
Saat itu hasil tesnya menunjukkan negatif virus corona Covid-19. Tetapi, dokter memberi tahu Becky kemungkinan hasilnya tidak akurat sehingga ia disarankan mengisolasi diri.
Becky mengklaim bahwa tim medis darurat telah menepis kekhawatirannya tentang kesulitan bernapas 3 kali akibat kondisinya memburuk selama 2 minggu. Bahkan dokter umum berusaha mengesampingkannya.
Akhirnya, pasangannya Rhys Morgan membawanya ke rumah sakit pada suatu malam setelah kaki Becky membengkak dan merah, yang merupakan salah satu tanda kunci pembekuan darah.
Rhys pun diberi tahu untuk menerima kemungkinan terburuk, karena gumpalan darah itu bisa menyebar ke paru-paru yang menyebabkan emboli paru dan bisa menyebabakan serangan jantung.
Beruntungnya, nyawa Becky terselamatkan setelah menjalani perawatan selama 3 minggu. Karena kejadian ini, badan kesehatan Thrombosis UK memperingatkan bahwa gejala gumpalan darah yang mematikan bisa disalahartikan sebagai virus corona Covid-19 dan berisiko menyebabkan kematian.
Dalam kasus ini, Becky mengalami penggumpalan darah setelah berlari sejauh 12 km pada 26 April 2020. Kemudian, ia mengalami sesak napas setelah lari pendek dan nyeri di kakinya disebabkan oleh otot yang robek.
"Saya adalah pelari yang kuat. Tapi, suatu hari saya tidak bisa mencapai garis akhir dan harus berjalan pulang. Kondisi ini terjadi sejak saat itu," kata Becky dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Strain Baru Virus Corona Bisa Sebabkan Gejala pada Mata, Ketahui Cirinya!
Saat malam hari, Becky terbangun dengan rasa sakit luar biasa di sisi tubuhnya, di seluruh dada dan di sekitar bahu serta lehernya.
Kemudian, ia mengalami sesak napas yang bertambah parah hingga pingsan di tempat tidur karena kehabisan napas. Akhirnya, Becky menjalani tes virus corona Covid-19 karena mengira dirinya telah terinfeksi.
Meskipun King's College London mengatakan gejala umum virus corona adalah hilangnya indra penciuman dan perasa, nyeri dada, nafsu makan rendah dan demam. Tapi, sesak napas dan nyeri otot akan gejala lain dari virus corona yang kurang umum.
Di samping itu, dua gejala virus corona yang kurang umum itu juga pertanda penggumpalan darah. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala kulit yang berubah warna dan bengkak di kaki serta lengan.
Benar saja, hasil tes Becky menyatankan negatif virus corona Covid-19 tetapi dokter tetap memintanya untuk mengisolasi diri, karena masih ada kemungkinan dirinya telah terinfeksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia