Suara.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa kekurangan magnesium bisa berkaitan dengan depresi. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang diterbitkan pada jurnal PLOS One.
Melansir dari Healthshost, magnesium klorida efektif untuk menurunkan risiko depresi pada lansia dengan diabetes tipe 2. Sementara magnesium sitrat menurunkan gejala dan risiko depresi pada pasien fibromyalgia. Namun fungsi magnesium pada depresi memungkinkan bisa berdampak pada masyarakat umum.
Secara keseluruhan, magnesium memainkan peran penting dalam menjaga kimia otak dan hormon agar tetap dalam kondisibaik. Jika Anda tidak mendapatkan cukup magnesium dari makanan atau suplemen, maka bisa menjadi salam satu sebab meningkatnya peluang mengalami depresi.
Keseimbangan hormonal sendiri memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan mental Anda. Jika Anda kekurangan magnesium, maka gejala depresi mungkin bisa muncul.
Saat Anda kekurangan magnesium, tubuh melepaskan kortisol (hormon stres) dalam jumlah besar dan pada akhirnya berdampak pada hormon lain, termasuk progesteron, testosteron, hormon luteinizing, estrogen, dan hormon perangsang folikel.
Magnesium juga membantu dalam produksi hormon tiroid. Saat tiroid Anda kurang aktif, maka dapat menyebabkan gejala termasuk depresi. Dengan berbagai manfaatnya, maka menambahkan magnesium ke dalam makanan Anda sangat penting. Pria harus mengonsumsi setidaknya 400 mg dan wanita harus mengonsumsi setidaknya 300 mg magnesium setiap hari.
Berikut adalah beberapa makanan kaya magnesium yang mudah didapatkan, antara lain:
- Bayam
- Pisang
- Alpukat
- Buncis
- Brokoli
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian
- Raspberry
- Kubis
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut