Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa polusi cahaya bisa memiliki dampak pada kesehatan janin. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Lehigh University, Lafayette College dan University of Colorado Denver di Amerika Serikat.
Melansir dari Medical Xpress, polusi cahaya bisa berpengaruh pada penurunan berat badan lahir, panjang kehamilan yang lebih pendek, dan kelahiran prematur. Penelitian didasarkan pada pengukuran langsung dari skyglow, aspek penting dari polusi cahaya.
Secara khusus, kemungkinan kelahiran prematur dapat meningkat sekitar 12,9 persen akibat dari peningkatan kecerahan atau polusi cahaya di malam hari. Kecerahan malam hari dicirikan dengan hanya mampu melihat seperempat hingga sepertiga dari bintang yang terlihat di langit malam. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam sebuah artikel di Southern Economic Journal.
"Salah satu kemungkinan mekanisme biologis yang mendasari temuan tersebut adalah gangguan ritme sirkadian akibat polusi cahaya," kata Muzhe Yang, rekan penulis studi dan profesor ekonomi di Lehigh's College of Business. Yang mengatakan gangguan ritme sirkadian dapat menyebabkan gangguan tidur yang kemudian menyebabkan kesehatan janin.
"Kita harus menyadari bahwa jam biologis (ritme sirkadian) tubuh manusia, seperti semua kehidupan di bumi, membutuhkan kegelapan sebagai bagian dari siklus terang-gelap untuk secara efektif mengatur fungsi fisiologis, seperti sebagai waktu tidur, " catat para peneliti.
Meskipun penting bagi masyarakat modern, cahaya di malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh manusia dan menjadi polutan yang berefek pada kesehatan janin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan