Suara.com - Nyeri pinggang sering kali dianggap sebagai hal biasa yang dialami semua orang, mengingat lebih dari 80 persen penduduk dunia pernah sakit pinggang.
Eits, jangan dianggap sepele karena nyeri pinggang adalah salah satu gejala awal kondisi gangguan imun atau autoimun yang disebut Axial Spondyloarthritis (AxSpA),
AxSpA adalah kondisi yang membuat kekebalan tubuh menyerang sel sehat yang menyebabkan peradangan pada sendi atau tulang belakang.
Tidak hanya pada persendian, tetapi penderita juga berpotensi mengalami gangguan peradangan entesis (daerah dimana ligamen dan tendon bertemu dengan tulang), uveitis (mata), psoriasis, serta peradangan pada usus.
Meski tidak diketahui sejak kecil, gejala autoimun ini baru akan menimbulkan gejala di usia kurang dari 45 tahun. Sehingga apabila masih muda sudah mengalami nyeri pinggang, maka waspadalah.
Spesialis Reumatologi RS Hasan Sadikin Dr. dr. Laniyati Hamijoyo, Sp.PD-KR, FINASIM mengatakan AxSpA ada dua jenis, yaitu Non-radiographic Axial Spondyloarthritis (nr-axSpA) dan Ankylosing Spondylitis (AS).
Kedua jenis AxSpA ini sama-sama ditandai dengan nyeri pinggang lebih dari 3 bulan.
"Namun perbedaannya, pada nr-AxSpA, inflamasi tidak terlihat pada hasil foto rontgen melainkan dengan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), walaupun orang tersebut merasakan gejala. Sedangkan pada AS, inflamasi sudah terdeteksi saat pemeriksaan radiografi," jelas Dr. Laniyati dalam acara webinar, Kamis (28/1/2021).
Guna melihat adanya nr-AxSpA atau tidak, biasanya dokter akan merekomendasikan pasien untuk melakukan MRI. Pada umumnya, nr-AxSpA dianggap sebagai tahap pertama sebelum penyakit memburuk menjadi AS.
Baca Juga: 17 Orang dengan Kondisi Ini Tak Boleh Vaksinasi Covid-19
Dalam kurung waktu 2 sampai 10 tahun, sekitar 10 hingga 40 persen pasien dengan nr AxSpA akan berkembang menjadi AS. Untuk itu, tatalaksana yang cepat dan tepat memegang kontribusi yang sangat besar dalam mempertahankan kualitas hidup yang baik bagi pasien.
Pasien dengan AS biasanya akan mengalami gejala seperti peradangan (rasa sakit, dan kekakuan) di bagian bahu, pinggul, atau tumit dan kadang disertai pula dengan kondisi mudah lelah dan kehilangan energi untuk beraktivitas.
Karena sifatnya yang progresif, pada pasien dengan AS berat dapat terjadi penyatuan ruas-ruas tulang belakang menyerupai batang bambu, sehingga penderita sulit bergerak, menjadi bungkuk. Penyakit ini dikenal dengan nama “Bamboo Spine”.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat