Suara.com - Deddy Corbuzzier menduga Mbak You mengidap skizofrenia setelah peramal wanita tersebut mengaku telah menikah dengan ular.
"Kayaknya beliau ini harus ada pengawasan dari dokter jiwa," kata Deddy kepada Gus Miftah dalam podcast-nya yang diunggah Minggu (24/1/2021).
Lebih lanjut, Deddy mengatakan pengidap skizofrenia membutuhkan terapi dan termasuk ke dalam penyakit kesehatan mental.
"Ini disorder otak dan dipelajari ahli jiwa," sambungnya.
Berdasarkan laman Mayo Clinic, skizofrenia merupakan gangguan jiwa di mana penderitanya menafsirkan realitas secara tidak normal.
Skizofrenia dapat menyebabkan beberapa kombinasi halusinasi, delusi, dan pemikiran serta perilaku yang sangat tidak teratur.
Gangguan mental ini melibatkan berbagai masalah dengan pemikiran (kognisi), perilaku dan emosi. Tanda dan gejalanya dapat bervariasi, termasuk:
- Delusi, keyakinan salah yang tidak didasarkan pada kenyataan. Tanda ini terjadi pada kebanyakan orang dengan skizofrenia.
Misalnya, penderita berpikir bahwa ia sedang dirugikan atau dilecehkan, memiliki kemampuan atau ketenaran luar biasa, merasa orang lain sedang jatuh cinta kepadanya, dan berpikir bahwa bencana besar akan segera terjadi.
Baca Juga: Apa itu Bipolar? Kenali Penyebab hingga Gejala Gangguan Mental
- Halusinasi, biasanya melihatkan penglihatan atau mendengar hal-hal yang tidak ada. Gejala ini bisa terjadi pada indera apa pun, tetapi pendengaran merupakan halusinasi paling umum.
- Pemikiran tidak teratur, yang disimpulkan dari ucapan tidak teratur. Pengidap dapat menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sangat tidak berkaitan. Terkadang, ucapannya tidak dapat dipahami.
- Perilaku motorik yang sangat tidak tertatur atau tidak normal, yang mungkin terlihat dalam beberapa cara seperti kekonyolan seperti anak kecil hingga agitasi yang tak terduga.
Hal ini juga dapat mencakup penolakan terhadap instruksi, kurangnya respon, atau gerakan yang berlebihan.
- Gejala negatif, yang mengacu pada kurangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, pengidap mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak kurangnya emosi seperti tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah, hingga berbicara dengan nada datar.
Gejala dapat bervariasi, tergantung jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu, dengan periode memburuk dan remisi gejala.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif