Meskipun contoh penelitian eksperimental berikut relatif tua, ini adalah studi terbaru di bidang ini. Keduanya menunjukkan bahwa capsaicin dapat memperbaiki gejala psoriasis.
Pada tahun 1986, dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of the American Academy of Dermatology, 44 orang dengan gejala sedang hingga parah mengoleskan krim capsaicin topikal selama 6 minggu.
Hampir setengah dari kelompok mencatat dengan rasa yang terbakar, perih, gatal, dan kemerahan saat pertama kali mengoleskan krim capsaicin. Para peneliti menyarankan bahwa capsaicin mungkin merupakan pengobatan yang berguna untuk penyakit psoriasis.
3. Probiotik
Probiotik adalah bakteri menguntungkan yang ada dalam yogurt dan makanan fermentasi. Perawatan ini bisa mengkonsumsinya dalam bentuk suplemen.
Dengan memiliki keseimbangan bakteri yang tepat dalam tubuh dan dapat membantu sistem kekebalan tubuh. Psoriasis adalah penyakit autoimun, jadi probiotik dapat membantu dalam menangani gejala penyakit tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa jenis probiotik tertentu yang disebut Bifidobacterium infantis 35624, dapat membantu mengatur respons peradangan dalam tubuh yang berkontribusi pada gejala psoriasis.
4. Anggur Oregon
Anggur Oregon atau yang disebut Mahonia aquifolium, adalah obat herbal yang dapat membantu menenangkan respons imun penyakit psoriasis.
Baca Juga: Punya Masalah Kulit, Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai Perawatan?
Dalam sebuah laporan pada tiga uji klinis yang melibatkan total 104 orang, penulis peneliti menyimpulkan bahwa krim M. aquifolium adalah pengobatan yang "aman dan efektif" untuk psoriasis ringan dan juga sedang.
Pada tahun 2018, penulis meninjau bukti untuk mendukung pengobatan psoriasis dengan M. aquifolium menemukan tujuh penelitian yang menyelidiki penggunaannya. Mereka menyimpulkan bahwa M. aquifolium dapat memperbaiki gejala dan aman, serta efektif dengan sedikit efek samping.
5. Lidah Buaya
Obat tradisional ini sudah lama menggunakan gel dari dalam tanaman lidah buaya untuk mengobati luka kulit. Menerapkan salep yang mengandung lidah buaya juga dapat membantu mengurangi kemerahan, kulit bersisik, dan peradangan yang disebabkan psoriasis.
Sebuah studi tahun 2018, di mana 2.248 orang dengan psoriasis ringan hingga sedang menggunakan salep yang mengandung 50 persen propolis dan 3 persen lidah buaya atau plasebo, yang menunjukkan bahwa lidah buaya bermanfaat dengan kondisi penyakit ini.
Perawatan yang menggunakan sediaan mengandung lidah buaya, mengalami "perbaikan” pada gejala mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!