Suara.com - Kanker ovarium termasuk salah satu penyakit mematikan bagi perempuan. Tingkat kematiannya bahkan lebih tinggi dibandingkan kanker leher rahim dan kanker payudara.
Dokter spesialis obgyn Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita dr. Kartika Hapsari Sp.OG., mengatakan, hingga saat ini bidang medis belum menemukan cara deteksi dini kanker ovarium.
"Jadi itu kenapa kanker ovarium lebih mematikan dari kanker leher rahim meskipun jumlahnya lebih sedikit. Tapi karena deteksi dini belum ada, atau alatnya belum ada, maka banyak pasien datang sudah stasium lanjut. Sehingga kita tidak bisa berbuat banyak untuk menolong pasien," kata dokter Kartika saat siaran langsung radio kesehatan Kemenkes, Rabu (3/2/2021).
Menurut Kartika -- secara populasi, kanker ovarium lebih banyak dialami perempuan lanjut usia mendekati menopause atau sudah menopause. Meski demikian, beberapa kasus juga ditemukan bisa terdeteksi pada remaja jelang usia reproduktif atau sudah menikah.
"Jadi sekitar usia 20-40 tahun, ini jadi masalah. Kalau sudah menopause tidak terlalu sulit untuk memutuskan angkat rahim. Tapi apabila terjadi pada usia dini, masih remaja bahkan reporduksi masih dibutuhkan, kadang kita perlu diskusi sangat detail dengan pasien dan keluarganya. Apa yang akan dilakukan dan apa yang akan dialami pasien kemudian hari," tuturnya.
Selain faktor fisik, tipe sel kanker ovarium juga memengaruhi kemungkinan bertahan hidup bagi pasien. Menurut dokter Kartika, 70 persen pasien kanker ovarium mengidap tipe sel epitel.
"Cara mengetahuinya dengan melihat hasil patologi anatomi atau lab. Tipe sel ini pada dasarnya akan menentukan angka bertahan hidup pada pasien. Ada yang tipe ganas banget. Ada ganas juga tapi masih bisa dikasih kemo masih bisa sembuh," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!