Suara.com - Popcorn mungkin menjadi camilan favorit bagi anak-anak maupun orang dewasa. Teksturnya yang renyah dan rasanya yang bervariasi sangat cocok mendampingi seseorang menonton film atau sebuah acara.
Beberapa orangtua mungkin juga sudah memberi anak balitanya popcorn, baik buatan sendiri atau beli ketika di suatu acara.
Meskipun camilan ini terlihat tidak berbahaya dan baik buat jajanan anak-anak, tapi camilan ini justru membahayakan anak balita di bawah usia 4 tahun.
Sebagian besar orangtua pasti sudah menyadari bahwa anak-anak tersedak baterai atau maianannya yang berukuran kecil. Tapi, kebanyakan dari mereka belum tahu bahaya tersedak makanan tertentu.
Pada tahun 2019 silam, seorang ibu 3 anak yang salah satu putranya berusia 2 tahun harus dilarikan ke rumah sakit setelah makan popcorn bersama keluarga.
Anak laki-laki itu mengalami batuk dan demam. Setelah pemeriksaan, dokter menemukan bahwa anak balita itu menghirup popcorn hingga ke paru-parunya, yang menyebabkan peradangan.
Beruntungnya dilansir dari Bright Side, dokter masih bisa mengeluarkan sepotong popcorn dari paru-paru anak laki-laki tersebut. Karena itulah, dokter anak tidak menganjurkan anak-anak usia di bawah 4 tahun mengonsumsi popcorn.
Menurut para ahli, anak-anak berisiko lebih besar tersedak hingga mereka berusia 4 tahun. Setelah menginjak usia 4 tahun, anak-anak baru bisa mengunyah makanan yang dikonsumsi dengan baik.
Sebab, gigi geraham mereka sudah tumbuh dan keterampilan mengunyahnya sudah cukup baik untuk memecah makanan menjadi potongan kecil.
Baca Juga: Terinfeksi Virus Corona, Wanita Ini Melahirkan saat Koma
Selain itu, anak yang lebih kecil bisa dengan mudah teralihkan oleh hal-hal yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini meningkatkan risiko tersedak.
Karena itulah, anak balita dan anak kecil harus selalu didamping orang dewasa ketika makan, berjalan, berlari, tertawa dan makan sambil berbicara yang bisa menyebabkan mereka tersedak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025