Suara.com - Joseph DiMeo (24) mengalami luka bakar tingkat tiga di 80% bagian tubuhnya akibat kecelakaan lalu lintas pada 2018 lalu. Untungnya ia selamat.
Namun akibat luka bakar ini, wajah DiMeo rusak total. Ia tidak memiliki bibir dan kelopak mata, serta ujung jarinya tidak berfungsi.
Hingga akhirnya pada 10 Agustus 2020 ia mendapat seorang pendonor, yang amat sangat sulit ditemukan. Ia pun menjalani operasi transplantasi tangan dan wajah ganda.
Operasi tersebut dilakukan oleh Eduardo Rodriguez, kepala ahli bedah transplantasi wajah dan ketua Departemen Bedah Plastik Hansjörg Wyss di NYU Langone Health.
"Saya ingin berbagi cerita saya untuk memberi harapan kepada orang-orang. Saya bersyukur telah menerima transplantasi wajah dan tangan ganda, yang telah memberi saya kesempatan kedua dalam hidup," tutur DiMeo, dilansir Insider.
Perjalanan hidup DiMeo hingga ditransplantasi
DiMeo mengalami koma yang diinduksi secara medis selama lebih dari dua setengah bulan setelah kecelakaannya.
Awalnya, selama lebih dari sempat bulan ia dirawat di Saint Barnabas Medical Center di Livingston, New Jersey, hingga akhrirnya dirujuk ke satu-satunya rumah sakit di Negara Bagian New York untuk transplantasi wajah.
Dia menjalani sekitar 20 operasi rekonstruksi di NYU Langone Health, dan ujung jarinya diamputasi. Dokter pun tidak dapat memulihkan kondisi Joseph dengan operasi kovensional.
Baca Juga: Suami Bakar Istri di Sambirejo Tak Sampai Tewas, Luka Bakar Parah
Rodriguez telah melakukan tiga transplantasi wajah kepada pasien dan hasilnya sukses. Tetapi tidak ada tim yang berhasil melakukan transplantasi tangan dan wajah ganda sebelumnya.
Dua tim medis telah mencoba, satu kali pada 2009 terhadap seorang pasien di Paris, yang meninggal sekitar sebulan kemudian karena komplikasi, dan kedua pada 2011 terhadap seorang pasien di Boston, yang tangannya sudah ditransplantasi harus diangkat beberapa hari kemudian.
Namun Rodriguez tidak putus asa. Ia sangat berharap DiMeo berhasil mejalaninya, terlibih pasiennya itu masih muda, sehat, serta tidak memiliki penyakit komorbid.
"Dia memiliki satu elemen khusus, yaitu motivasi tingkat tinggi, dan dia memiliki harapan yang luar biasa," imbuh Rodriguez.
Setelah disetujui untuk operasi pada Oktober 2019, DiMeo membutuhkan donor. Karena prosedur rumit yang sudah dia alami, hanya ada sekitar 6% kemungkinan menemukan pasangan yang cocok, jadi pencarian diperluas secara nasional.
Pada 10 Agustus 2020, seorang pendonor tak dikenal dipindahkan ke NYU. Inilah kesempatan Joseph.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?