Suara.com - Seperti yang dilaporkan, suntikan vaksin Covid-19 datang dengan beberapa efek samping yang kurang menyenangkan seperti nyeri atau bengkak di tempat suntikan, atau kelelahan dan sakit kepala. Untungnya efek samping ini tidak berbahaya.
Sekarang, ada efek samping lain yang dilaporkan, khususnya untuk vaksin Moderna, yakni lesi merah besar di sekitar tempat suntikan. Efek samping yang baru diidentifikasi itu disebut "lengan COVID" atau "COVID Arm".
Para ahli medis memberinya sebutan hipersensitivitas kulit tertunda, yang pada dasarnya berarti reaksi tertunda pada kulit. Mereka pun meyakinkan bahwa efek samping ini tidaklah berbahaya.
"Tampaknya ini adalah reaksi alergi, reaksi kulit yang terjadi setelah mendapatkan suntikan," kata ahli kulit bersertifikat Debra Jaliman , MD, yang memiliki praktik pribadi di Manhattan, New York City, dikutip dari Health.
"Kami melihat kekencangan dan kemerahan di tempat suntikan terjadi." Beberapa orang yang pernah mengalami "lengan COVID" juga melaporkan rasa gatal, dan mengatakan lesi tersebut menyakitkan untuk disentuh.
Apa yang membuat efek samping ini sedikit tidak biasa adalah wujudnya tidak langsung muncul. Biasanya, ini muncul 5-9 hari setelah suntikan pertama. Sehingga itu membuatnya berbeda dari kebanyakan efek samping vaksin, yang biasanya terjadi dalam satu atau dua hari.
Chris Gilbert, MD, PhD, mengalami "lengan COVID" setelah dia mendapatkan dosis pertama vaksinnya. "Saya pikir saya sudah selesai dengan efek sampingnya ketika, pada hari ketujuh setelah suntikan vaksin, ketika saya hendak tidur, saya mulai gatal di tempat suntikan," tulisnya di Psychology Today.
Gilbert tidak terlalu memikirkannya pada saat itu dan tertidur, tetapi ketika dia bangun pada hari kedelapan, lengan kanan atasnya terasa sangat gatal. "Lesi merah bulat dengan diameter sekitar dua inci berada di tempat saya mendapat suntikan," tulisnya.
Kabar baiknya, "Lengan COVID" adalah respons singkat yang tidak berbahaya. Para ahli masih mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi kemungkinan itu hanyalah bagian dari respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.
Baca Juga: Vaksin COVID-19 Sinovac Sudah Disebar di Seluruh Kabupaten Bekasi
Sehingga orang-orang tidak perlu panik dan mengurungkan suntikan dosis kedua.
Perlu dicatat juga bahwa jumlah reaksi "lengan COVID" masih kecil. USA Today melaporkan bahwa hanya ada 14 laporan resmi tentang ruam dalam registri Covid-19 dermatologis global, meskipun lebih banyak kasus mungkin tidak dilaporkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia