Suara.com - Gigi bungsu geraham terletak di bagian belakang bawah gusi. Menurut pakar, gigi ini merupakan peninggalan nenek moyang sejak zaman prasejarah.
Menurut John Luther, Dokter Gigi di Western Dental and Orthodontic saat ini kebanyakan orang tidak punya cukup ruang di mulut untuk gigi bungsu geraham. Itu juga lah yang membuat mayoritas dokter menyarankan gigi tersebut dicabut.
Lalu apa tandanya gigi bungsu geraham sudah saatnya dicabut?
Mengingat gigi bungsu geraham baru tumbuh di usia 17 hingga 21 tahun, maka biasanya ia sudah tidak punya ruang di gusi untuk tumbuh.
Nah, keadaan gigi bungsu geraham yang tidak keluar dengan sempurna dan bersembunyi dibalik gusi, menurut Dokter Luther lebih baik dicabut karena akan menimbulkan nyeri.
Menurut data, rata-rata 85 persen orang tidak memiliki ruang yang cukup sebagai tempat tumbuhnya gigi bungsu geraham. Sehingga 85 persen orang ini harus menjalani setidaknya satu buah gigi bungsu geraham.
Dokter juga menyarankan sebaiknya gigi bungsu geraham dicabut apabila ia menimbulkan masalah atau menyebabkan nyeri, pembengkakan atau infeksi parah.
Namun jika gigi geraham tidak menimbulkan masalah atau tidak menyebabkan rasa sakit atau bahkan tumbuh sempurna tidak mengganggu gigi lainnya, maka gigi tersebut tidak perlu dicabut.
"Gigi bungsu geraham tidak harus selalu dicabut. Beberapa orang memiliki cukup ruang di bagian belakang rahang mereka, dan memungkinkan gigi bungsu geraham tumbuh di posisi yang tepat, sehingga bisa dibersihkan dengan mudah," ujar Dokter Luther, mengutip Insider, Sabtu (6/2/2021).
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru