Suara.com - Stres memang bisa terjadi pada siapa saja, baik diakibatkan oleh faktor ekstenal maupun internal. Namun kebiasaan buruk sehari-hari nyatanya bisa meningkatkan stres Anda.
Melansir dari Eat This, berikut adalah lima kebiasaan yang membuat Anda merasa lebih stres setiap hari, antara lain:
1. Konsumsi Kafein Terlalu Tinggi
Ada banyak manfaat kesehatan dari minum kopi, namun kebanyakan kafein malah meningkatkan kadar kortisol Anda yang kemudian dapat meningkatkan efek stres pada tubuh.
Satu studi tahun 2013 menunjukkan bahwa konsumsi kafein yang tinggi secara rutin dapat menyebabkan penambahan berat badan atau perubahan suasana hati menjadi kondisi kronis yang lebih serius seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes.
2. Diet Terlalu Ketat
Mengikuti diet ketat memungkinan kadar kortisol Anda dari biasanya. Satu studi tahun 2010 mengungkapkan bahwa membatasi kalori meningkatkan output total kortisol, menunjukkan bahwa diet dapat merusak kesehatan mental.
Puasa intermiten dan puasa yang panjang dapat menyebabkan kadar gula darah turun yang menyebabkan Anda mudah tersinggung atau stres.
3. Kekurangan Makanan Sehat
Baca Juga: Apa itu Insecure dan Efek Positifnya Bagi Kita
Tahukah Anda bahwa 95 persen dari pasokan serotonin tubuh alias hormon perasaan baik terletak di dalam bakteri usus. Namun, jika Anda mengisi perut dengan makanan yang banyak diproses, tinggi gula dan lemak jenuh dapat berdampak negatif pada bakteri usus yang sehat dan meningkatkan tingkat stres.
Dalam hal ini, pastikan Anda makan banyak makanan kaya probiotik, termasuk yogurt, kombucha, kefir, sauerkraut, dan tempe. Selain itu, makan lebih banyak makanan dengan asam lemak omega-3 seperti salmon dan vitamin C juga dapat membantu menjaga kadar kortisol tetap terkendali.
4. Kurang Gerak
Aktivitas fisik secara teratur tidak hanya membantu mendukung sistem kekebalan Anda, tetapi juga membantu mengelola stres dan mengatur kadar kortisol.
5. Kurang Tidur Berkualitas
Tidak mendapatkan tidur berkualitas yang cukup setiap malam bisa sangat merusak kesehatan secara keseluruhan. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan depresi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia