Suara.com - Salah satu risiko operasi plastik (oplas) adalah mendapatkan hasil yang tidak sesuai harapan. Terlebih, banyak yang tergiur oplas dengan harga murah kendati hasilnya belum terjamin.
Belum lama ini, seorang wanita menjalani operasi plastik untuk payudara seharga 4.000 poundsterling atau Rp 77,5 juta. Meski begitu, hasil oplas wanita tersebut jauh dari harapan.
Melansir Daily Star, wanita bernama Lyubov Laufer itu melakukan oplas untuk memperbaiki bentuk payudara. Sebelumnya, ia telah menjalani operasi untuk mengangkat implan.
Sebelum operasi, dokter telah meyakinkan Lyubov untuk melakukan lipofilling. Prosedur tersebut melibatkan transfer lemak untuk memperbaiki bentuk payudara.
Lyubov melakukan operasi di Siberia, Russia. Namun, beberapa menit menjelang operasi, ia diberitahu bahwa dokternya akan diganti.
Meski sempat kecewa, Lyubov tetap setuju menjalani prosedur. Ia juga sudah berdiskusi bahwa transfer lemak bisa dilakukan ke bokong jika ada sisa setelah prosedur payudara.
Prosedur operasi wanita 45 tahun tersebut berlangsung selama lima jam. Saat bangun, Lyubov menyebut bahwa ia mengalami rasa sakit yang teramat sangat dan kejang.
"Aku merasa ngeri ketika melihat payudaraku, dan rasa takut besar soal bagaimana aku akan hidup dengannya. Semua dalam diriku membeku."
"Aku bangun dengan bokong berukuran besar yang tidak aku minta," tambahnya.
Baca Juga: Ingin Operasi Plastik, Cari Tahu Dulu Kegunaan dan Risikonya
Rupanya, mayoritas transfer lemak malah dilakukan ke bokong Lyubov dan bukan payudara. Bentuk payudara Lyubov juga malah tidak imbang.
Sepulang dari Siberia, Lyubov menyebut bahwa ia kehilangan banyak hal. Sang suami bahkan takut untuk memeluknya, dan ia juga kehilangan pekerjaan.
"Perutku terlihat seperti terbelah dua, payudaraku kelihatan layu, berbeda bentuk dan aneh. Ini mimpi buruk, tapi yang terparah adalah ukuran bokongku."
Lyubov lantas mengungkap pengalaman buruknya ke media sosial, tapi berakhir dituntut oleh dokter yang melakukan oplas. Untunglah, tuntutan dokter itu tidak dikabulkan.
Sebagai gantinya, kini Lyubov melaporkan dokter tersebut ke komite etika untuk para dokter bedah plastik di Rusia. Sementara, klinik tempat Lyubov melakukan oplas menolak berkomentar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat